Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak
Pada hari Minggu, 11 Desember 2016 digelar acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini biasa digelar setiap tahun. Tujuan digelarnya acara ini adalah supaya anak Indonesia mengenal keragaman lingkungan dan kebudayaannya.
Saat ini anak-anak dibanjiri dengan permainan digital melalui alat-alat elektronika. Dengan permainan digital itu anak merasa tidak perlu bermain dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, permainan tradisional menjadi jurus ampuh agar anak-anak kembali kepada nilai-nilai kebersamaan. Hal tersebut setidaknya diutarakan Zaini Alif dari Komunitas Hong saat di acara Festival Permainan Tradisional Anak Indonesia.
Zaini Alif mengatakan, “Permainan tradisional itu aset budaya bangsa yang sekarang mulai ditinggalkan, karena munculnya gadget. Kita tidak antipati pada gadget, tapi bagaimana menyeimbangkan gadget dengan permainan tradisional, karena permainan tradisional mengajarkan nilai, etika, dan identitas budaya bangsa.”
“Banyak permainan tradisional di Indonesia yang tidak hanya menyajikan keseruan, tapi juga kaya nilai-nilai. Misalnya di Jawa ada permainan dingklik oglak aglik, di Sunda ada perepet jengkol, dan sebagainya. Keragaman itu mengajarkan bagaimana kita toleran atas perbedaan. Jadi perbedaan bukan menjadi sesuatu yang harus diperdebatkan, justru itu bisa menjadi suatu keunggulan,” kata Zaini.
Anak-anak zaman sekarang merupakan generasi emas para pemimpin bangsa di era 100 tahun Indonesia. Kita mengharapkan tiga puluh tahun lagi generasi ini adalah generasi yang dapat mengenali keragaman bangsa, bertoleransi, serta menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Sumber: lifestyle.liputan6.com
Ayo Berdisiskusi
- Tulislah peristiwa pada teks “Belajar Toleransi dari Permainan Tradisional Anak”. Peristiwa pada teks: digelarnya acara Festival Permainan Tradisional Anak.
- Keragaman apa yang disebutkan pada teks? Keragaman yang ditunjukkan pada bacaan: keragaman budaya berupa permainan tradisional.
- Sikap apa yang dapat siswa tiru dari teks? Sikap yang dapat ditiru dari bacaan: melestarikan kebudayaan dan toleran atas keragaman budaya.
- Apa yang sebaiknya dilakukan siswa dalam upaya ikut melestarikan permainan tradisional? Untuk melestarikan permaian tradisional dapat dilakukan dengan memainkan permainan tersebut baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Permainan Dhingklik Oglak Aglik
dan Permainan Perepet Jengkol
Permainan tradisional merupakan permainan sederhana dimainkan oleh anak-anak jaman dulu. Kebanyakan permainan ini memang dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi. Hal ini yang kemudian mendorong terciptanya beberapa jenis permainan tradisional.
Sayangnya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Beberapa macam permainan tradisional antara lain sebagai berikut : Gobag Sodor, Delikan, Ingkling, Benthik, Dakon, Jamuran, Eggrang, Bebentengan, Sunda Manda, Maqgalaceng, Allogo, Ceklen dan masih banyak yang lainnya.
Permainan dhingklik oglak aglik serupa dengan permainan perepet jengkol. Keduanya merupakan permainan tradisional anak. Permainan dhingklik oglak aglik dimainkan di Jawa Tengah dan permainan perepet jengkol dimainkan di Jawa Barat.
Arti dari permainan dingklik oglak-aglik ini terdiri dari dua arti, yaitu dingklik dalam bahasa Jawa yang berarti bangku yang pendek, sedangkan oglak-aglik artinya goyang-goyang. Dan arti keseluruhannya adalah bangku pendek yang bergoyang-goyang.
Maksud dari permainan ini adalah mengajarkan tentang kepemimpinan, kekompakan dan ketahanan dalam suatu kelompok. Semua berhak untuk menjadi pemimpin tanpa adanya syarat atau apapun itu. Ketika pemimpin yang adil dan bijak dalam menyikapi suatu hal, maka ketahanandan kekompakan dalam suatu kelompok akan terjaga. Oleh karenanya permainan ini bukan dikategorikan sebagai permainan pertandingan, namun permainan ketahanan dan keseimbangan.
Sedangkan permaian Prepet Jengkol banyak dimainkan di daerah Jawa Barat. Meski nama permainannya adalah perepet jengkol tapi sebenarnya dalam permainan tradisional tersebut sama sekali tidak melibatkan jengkol. Permainan tradisional ini berkembang dengan populer di kalangan suku sunda pada jaman dulu. Perepet jengkol ini dilakukan sedikitnya oleh tiga orang, namun akan semakin ramai kalau dimainkan oleh lebih dari tiga orang.
Kemudian, dengan satu kaki yang menapak, mereka bergerak melingkar sambil menyanyikan lagu daerah. Kelompok yang paling lama mempertahankan tautan kaki sambil bergerak akan menjadi pemenang. Berikut lagu yang dinyanyikan di Jawa Tengah.
Pasang dhingklik oglak aglik
Yen keceklik adang gogik,
Yu yu mbakyu mangga dhateng pasar blanja,
Leh olehe napa,
Jenang Jagung, enthok-enthok jenang jagung,
enthok-enthok jenang jagung,
enthok-enthok jenang jagung.
Berikut lirik lagu yang dinyanyikan di Jawa Barat.
Perepet jengkol jajahean
Kadempet kohkol jejeretean
Eh jaja eh jaja eh jaja eh jaja
Cara Memainkan Dingklik Oglak-Aglik
Untuk dapat memainkan permainan dingklik oglak-aglik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
- Semua pemain berdiri berhadap-hadapan dengan saling bergandengan. Misalkan nama pemain tersebut adalah A, B, C, dan D,
- Pemain B dan C menerobos dibawah lengan A dan B sehingga para pemain berdiri dengan saling bertolak belakang dan tangan tetap bergandengan. Setiap pemain mengangkat salah satu kakinya ke arah dalam lingkaran, kemudian masing-masing kaki saling dikaitkan untuk membentuk suatu posisi yang kokoh sehingga tidak mudah jatuh,
- Tangan saling bergandengan lalu dilepaskan, kemudian kedua tangan bertepuk tangan dan menyanyikan lagu:
Pasang dingklik oglak-aglik
Yen kecelik adang gogik
Yu yu mbakyu mangga dateng pasar blanja
Leh olehe napa
Jenang jangung enthok-enthok jenang jagung
Enthok enthok jenang jagung
Enthok enthok jenang jagung
- Jika kalah, anak yang pertama kali jatuh akan mendapatkan hukuman yang disepakati bersama. Permainan ini tidak memerlukan bantuan peralatan lain, anak-anak cukup berlompatan, bernyanyi dan bertepuk tangan.
Tugas
1. Mainkan permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol bersama teman-temanmu.
a. Apa yang kamu rasakan? Kedua permainan ini sangat menyenangkan saat dimainkan.
b. Nilai-nilai apakah yang terdapat pada permainan dhingklik oglak aglik dan perepet jengkol? Nilai nilai yang kita dapat adalah kebersamaan dan kekompakan antara sebuah tim
2. Adakah permainan serupa permainan dhingklik oglak aglik atau perepet jengkol di daerahmu? Jika ada, apa nama permainan itu?
Ayo Bernyanyi
Nyanyikan lagu “Syukur” berikut bersama teman-temanmu dengan khidmat. Pahamilah makna lirik atau syairnya.
- Lirik lagu wajib bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah air, kepahlawanan, nasionalisme, serta rela berkorban demi bangsa dan negara.
- Biasanya, lagu wajib menggunakan irama yang penuh semangat dan atau berupa himne.
- Lagu-lagu wajib diajarkan, dipelajari, dan dihayati sesuai dengan maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
Lirik Lagu Syukur
Ciptaan: H. Mutahar
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan
Ayo Berdiskusi
Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut. Diskusikan bersama teman-teman sekelompokmu (4-5 orang). Tuliskan hasil diskusi kalian, lalu diskusikan bersama kelompok lain. Tuliskan hasil diskusi kalian dalam kotak berikut.
1. Nilai yang sesuai dengan jiwa dan sikap pahlawan pada lagu “Syukur” adalah :
- Rela Berkorban artinya bersedia dengan ikhlas memberikan waktu, tenaga, pikiran, hingga harta untuk kepentingan bangsa dan negara.
- Cinta Tanah Air. Rasa ini timbul dari dalam hati setiap orang. Panggilan untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi Tanah Air dari ancaman ini disebut juga patriotisme.
2. Sebagai generasi sekarang, apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan rasa syukur sebagai bentuk cinta tanah air?
- Merasa bangga terhadap tanah air Indonesia. rasa bangga itu tentu saja tidak akan muncul tanpa adanya rasa memiliki.
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
- Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang rnerugikan tanah air;
- Setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Belajar dengan giat dan sungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita.
Bersyukur sebagai negara merdeka harus terus kita wujudkan dalam setiap kesempatan, kapan pun dan di mana pun. Rasa syukur sebagai bentuk cinta tanah air dapat kita lakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman bangsa.
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan dari tingkat pertama sampai delapan. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan minor. Tiap tangga nada dibedakan dengan jarak.
Tangga Nada Minor
Dalam teori musik, tangga nada minor adalah salah satu tangga nada diatonik. Tangga nada ini tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam tangga nada minor (asli) adalah: 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1. Sebagai contoh, tangga nada A minor adalah A, B, C, D, E, F, G, A’.
Tangga nada minor dapat dilihat sebagai mode musik ke-enam dalam tangga nada mayor. Tangga nada minor kadangkala dianggap mempunyai bunyi yang cenderung lebih sedih dibandingkan dengan tangga nada mayor. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
- Bersifat sedih.
- Kurang bersemangat.
- Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A.
- Mempunyai pola interval : 1, ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar