Senin, 25 Maret 2019

KEANEKARAGAMAN SUKU DAN BUDAYA BANGSA INDONESIA






A. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
     Lambang negara Indonesia adalah burung garuda. Kaki burung garuda tersebut mencengkeram pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Negara Indonesia terdiri atas 33 provinsi tentu saja memiliki bermacam-macam suku bangsa, kebudayaan, dan adat istiadat. Perbedaan itu tidak boleh dijadikan sebagai masalah tetapi justru dapat memperkaya kebudayaan dan keanekaragaman suku bangsa.
B. Pentingnya Persatuan dalam Keragaman
     Kondisi Indonesia yang berbentuk kepulauan memungkinkan datangnya ancaman dari luar untuk memecah belah bangsa. Kondisi keragaman suku bangsa, budaya, dan adat istiadat juga memungkinkan timbulnya pertikaian antarpenduduk. Sering diberitakan di televisi atau surat kabar tentang pertikaian antarwarga di negara kita. Bahkan ada beberapa wilayah yang ingin merdeka, lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa yang terjadi? Ternyata pertikaian dan pemberontakan itu hanya mendatangkan musibah dan kesengsaraan bagi suku bangsa tersebut. Banyak warga yang tidak berdosa menjadi korban.
    Hal tersebut tidak perlu terjadi jika ada kesadaran dan sifat kedewasaan dari tiap-tiap individu untuk menyadari bahwa pada dasarnya di dunia itu tidak ada yang sama. Keragaman suku bangsa dan budaya tidak dijadikan sebagai alasan untuk bertikai, namun justru keragaman itu bisa memperkokoh kekuatan NKRI. Dengan persatuan dan kesatuan, setiap ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dengan mudah diatasi.

C. Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
    Indonesia paling kaya akan keragaman suku bangsa dan budayanya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bermacam-macam pula kebudayaan yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, mulai pakaian adat, tari, dan lagu daerah, bahasa daerah, alat musik sampai rumah adat dan upacara adat yang mempunyai keunikan tersendiri. Keragaman suku bangsa dan budaya terjadi karena letak wilayah Indonesia yang terdiri atas wilayah kepulauan. Wilayah yang terpisah-pisah itu menyebabkan berbagai perbedaan dan menimbulkan keragaman suku bangsa dan budaya.
 
1. Suku Bangsa di Indonesia
   Suku bangsa disebut juga sebagai ras atau asal-usul suatu suku. Biasanya  orang masih sangat bangga akan asal-usul sukunya. Mereka suka mengandalkan dan memuji adat dan kebiasaan masing-masing. Mereka ada yang masih tinggal di daerah pedalaman dan terisolir dengan daerah lain. Ada pula yang sudah berbaur hidup bercampur dengan masyarakat modern. 
   Di daerah tempat tinggal kalian tentu tidak dihuni oleh satu macam suku bangsa saja. Hal itu menunjukkan bahwa suku bangsa di Indonesia tidak mendiami suatu tempat tertentu saja. Karena tugas pekerjaan, perkawinan, atau karena menuntut ilmu, seseorang bisa menempati daerah lain dengan suku bangsa yang berbeda. Misalnya, di provinsi Kalimantan Timur banyak dihuni oleh suku Dayak Benuaq. Akan tetapi daerah tersebut juga dihuni oleh suku bangsa yang lain.
2. Budaya di Indonesia

    Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Kebudayaan daerah di Indonesia tumbuh dan berkembang secara turun-temurun. Kebudayaan bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam kebudayaan daerah seperti upacara adat, kesenian daerah, rumah adat, pakaian adat, dan lain-lain.
Berikut ini beberapa contoh kebudayaan daerah di Indonesia.
Tari Daerah  
NAD : Ranub Tampuan, Seudati, Meuseukat, Rentak Gelang
Sumatra Utara : Tor-tor, Sigale-gale, Manduda, Serampang Duabelas
Riau : Joget, Dabas, Tari Piring, Dayung Sampan, Lenggan Riau
Sumatra Selatan : Sekapur Sirih, Rengguk, Selampit Delapan, Putri Rainum
Bengkulu : Bimbang Andun, Ding Kudiding, Bidadari, Tenimang Anak, Piring
Lampung : Jangget, Melinting, Bedana
DKI Jakarta : Topeng, Sembah, Cokek, Blenggo, Samroh, Uncul
DI Yogyakarta : Golek, Kembaran, Bedaya
Jawa Tengah : Srimpi, Gambyong, Bondan, Gambiranom
Kalimantan Timur : Hudog Gong, Perang, Bekan
Kalimantan Tengah : Dadar Ketingan, Enggong Terbang, Garu Nuhing, Japin, Kinyah Kambe
Sulawesi Utara : Maengket, Palopo, Saronde, Cakalele, Gunde
Sulawesi Selatan : Ki pas,  Bosara,  Pajaga, Pakarena, Mabadang, Masallo
Bali : Pendet, Jauk, Legong, Keraton, Barong, Kecak
N T T : Perang, Meminang, Goreng Lameng, Cerana, Higimitan
Maluku : Lenso, Cakaleke, Sayo-sayo, Pakul, Tifa, Pandongo
Papua : Ethor Kasuari, Musyoh, Cendrawasih, Mandohi, Soanggi 
Lagu Daerah
N A D : Bungong Jeumpa, Prang Aceh
Sumatra Barat : Kaparok Tingga, Tak tong tong, Kampuang nan Jauh di Mato
Riau : Mededek, Denai sansai, Soleram
Jambi : Batanghari
Bengkulu : Lalan belek
Lampung : Lipang-lipangdang
DI  Yogyakarta : Pitik Tukung, Macapat
Jawa Timur : Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kerraben sape
Kalimantan Barat : Cik-cik Periuk
Kalimantan Timur : Indung-indung
Sulawesi Utara : Si Patokaan, Esa Mokan, O Ina ni Keke
Sulawesi Tengah : Tope Gugu, Tondok Kadidingku
Bali : Janger, Meong-meong, Putri  Ayu, Ratu Anom, Majangeran
NTB : Orlen-orlen, Angin Halus, Gelung Proda
Maluku : Rasa Sayang-sayange, Hela Rotane, Lembe-lembe, Kole-kole, Sarinande
Papua : Apuse, Yamko Rambe Yamko 

D. Cara Menghargai Keragaman di Masyarakat
    Apakah kalian merasa terganggu dengan kebiasaan mereka? Tentu saja tidak. Perbedaan itu bisa diambil nilai positifnya dan bisa memperluas wawasan.
Secara singkat cara menghargai keragaman yang ada di masyarakat adalah sebagai berikut.
  1. Tidak menghina atau meremehkan kebiasaan yang berbeda dengan kebiasaan kita.
  2. Tidak merasa bahwa kebudayaan dan kebiasaan diri sendiri lebih beradab dan lebih baik daripada suku bangsa lain.
  3. Merasa ikut memiliki kebudayaan dari daerah lain di Indonesia sebagai kebudayaan nasional.
  4. Merasa bangga bahwa bangsa Indonesia memiliki aneka ragam budaya sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
  5. Mau mempelajari kebudayaan daerah lain untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan.
  6. Ikut serta melestarikan beberapa kebudayaan daerah yang hampir punah.
  7. Ikut menyukseskan acara festival kebudayaan daerah.
F. Sikap Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
Dalam suatu masyarakat bisa terdapat beberapa suku bangsa. Agar setiap orang bisa menerima keragaman yang ada di masyarakat, diperlukan beberapa sikap berikut ini.
  1. Bangga memiliki keragaman suku bangsa dan budaya.
  2. Bersyukur menerima perbedaan dari suku bangsa yang berbeda.
  3. Sungguh-sungguh dalam mempelajari adanya perbedaan kebudayaan dengan suku bangsa lain.
  4. Tidak pernah merasa bahwa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan orang lain.
  5. Menyadari bahwa di dunia ini tidak ada hal yang sama. Demikian juga dalam hal kebudayaan. Hal tersebut menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
  6. Menanggapi secara positif jika pemerintah daerah menyelenggarakan acara festival kebudayaan daerah.
 Sumber :
    www.ictkelompokblog.wordpress.com/materi/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia/    (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
    www.pustakamateri.web.id/keanekaragaman-suku-bangsa-dan-budaya/ (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
    www.academia.edu/922765/TEMA_1_INDAHNYA_KEBERSAMAAN (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
http://cahayakasih105.blogspot.com/2016/10/keanekaragaman-suku-dan-budaya-bangsa.html

Rabu, 20 Maret 2019

Panca Indra

Panca indra adalah lima organ tubuh manusia yang berfungsi untuk menangkap rangsangan (sensor). Panca indra manusia terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata berguna sebagai alat penangkap rangsangan cahaya. Telinga berguna untuk menangkap rangsangan suara. Hidung berguna untuk menangkap rangsangan bau. Lidah berguna untuk menangkap rangsangan rasa dari makanan. Kulit berguna sebagai alat peraba.

I. Mata

Mata adalah alat indera yang berfungsi untuk penglihatan. Karena penjelasan tentang mata cukup panjang, maka saya jelaskan pada halaman tersendiri yaitu pada halaman bagian-bagian mata dan fungsinya.

II. Telinga
bagian telinga dan fungsinya
Gambar Bagian-Bagian Telinga

a. Bagian-Bagian Telinga
Telinga adalah salah satu panca indera yang berfungsi sebagai alat pendengaran. Telinga sebagai reseptor getaran bunyi terdiri atas 3 bagian, yaitu :
  1. Telinga Luar. Terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar.
  2. Telinga Tengah. Terdii dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran (tulang martil, landasan, sanggurdi), dan saluran eustachius.
  3. Telinga Dalam. Terdiri dari tida saluran setangah lingkaran, rumah siput, dan saraf pendengar.
Perlu diketahui bahwa ketiga saluran setengah lingkaran itu merupakan alat keseimbangan tubuh. Alat keseimbangan ini akan memberikan tanggapan terhadap perubahan posisi tubuh. Misalnya tegak, miring, dan pemutaran tubuh. Oleh sebab itu apabila telinga kita sakit, maka keseimbangan tubuh kita juga akan terganggu.
b. Cara Kerja Telinga
Mula-mula getaran bunyi masuk ke dalam lubang teliga. Bila getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang telinga ikut bergetar. Getaran gendang telinga meggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya, rumah siput ikut bergetar. Demikian pula, cairan limfa di dalam rumah siput menjadi bergetar. Getaram cairan cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita dapat mendengar bunyi.
c. Kepekaan Telinga Terhadap Rangsang.
Dengan memiliki indera pendengaran yang baik, kita dapat mengetahui dari mana bunyi berasal. Indera pendengar yang baik juga menyebabkan kita dapat membedakan tinggi rendahnya bunyi.
Sama halnya dengan mata, kemampuan/kepekaan telinga setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang dapat mendengar bunyi yang kuat (keras), namun ada juga yang tidak tahan.
d. Memelihara Kesehatan Telinga
Kelainan atau penyakit yang dapat menyerang telinga antara lain sebagai berikut :
  • Tuli, yaitu tidak dapat mendengar
  • Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga
  • Bisul atau luka

III. Lidah
bagian-bagian lidah
Gambar bagian-bagian lidah
Lidah merupakan suatu alat yang terdapat dalam mulut. Pada lidah terdapat indera pengecap. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil. Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan dan minuman di dalam mulut kita akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap dari rangsang itu diteruskan ke otak. Oleh karena itu, kita mengecap makanan dan minuman.
Selain untuk mengecap, lidah berguna untuk mengatur agar makanan di dalam mulut tercampur dengna air liur terkunyah dengan sebaik-baiknya. 
Lidah juga berguna untuk mengucap kata-kata, Bagian-bagian pengecap rasa itu terletak pada :
  • Ujung lidah, untuk mengecap rasa manis
  • Tengah belakang lidah (pangkal lidah), untuk mengecap rasa pahit
  • Lidah belakang, untuk mengecap rasa asam
  • Tepi lidah, untuk mengecap rasa asin

IV. Hidung
Hidung sebagai jalan pernafasan. Hidung juga sebagai indera pencium. Bau yang harum dan busuk dapat tercium jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. Rangsangan yang ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera pembau. Indera pembau ini terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan pada permukaan atas kerang hidung tengah.
Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendit berguna untuk menahan kotoran yang terbawa oleh udara yang kita hirup.
Bagian-bagian hidung :
  • Daerah indra pembau
  • Tulang kerang hidung atas
  • Tulang kerang hidung tengah
  • Tulang kerang hidung bawah
  • Penampang lintang rongga hidung
  • Selaput lendir
  • Bulu hidung
V. Kulit


 Kulit merupakan indera peraba. Sebagai indera peraba, kulit berfungsi untuk menerima rangsangan pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba. Ujung-ujung saraf peraba bertugas meneruskan rangsangan ke otak. Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya permukaan benda, panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit yang paling peka adalah ujung jari. Ujung-ujung saraf peraba juga terdapat pada dinding alat-alat dalam, misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat merasakan sakit atau nyeri pada alat-alat tersebut.

sumber :http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/07/panca-indera-dan-fungsinya-ipa-sd.html

Sifat-Sifat Benda Padat, Cair, Gas

A. Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas

 
Benda-benda di alam semesta ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis benda mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda lain. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat lain. 
Es krim mudah sekali mencair, apalagi jika berada di bawah terik matahari. Saat masih mengeras, es krim merupakan benda padat. Akan tetapi, ketika kena panas, es krim berubah menjadi benda cair. Jika es krim cair itu didinginkan, maka es krim akan mengeras kembali. Perubahan pada benda misalnya dari benda padat menjadi cair dan sebaliknya, disebut juga perubahan wujud.
1. Sifat-Sifat Benda Padat
sifat benda padat
Gambar sifat benda padat | Kacang di dalam piring
  • Bentuk benda padat tidak dipengaruhi wadahnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menyaksikan bentuk benda padat berubah. Padahal yang sesungguhnya bentuk benda padat itu tidak mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tidak berubah bentuk jika hanya berpindah tempat. Misalnya saja, kacang goreng yang ada di piring. Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah bentuk jika dimasukkan ke kotak pensil.
  • Bentuk benda padat dapat diubah. Piring yang jatuh berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah yang hancur setelah digerus, adalah contoh dari benda padat yang diubah. Contoh lainnya adalah plastisin, bentuk dari plastisin ini mudah sekali berubah. Perlakuan tertentu yang dilakukan oleh manusia pada berbagai benda padat itu disebut juga dengan gaya.
2. Sifat-Sifat Benda Cair
sifat benda cair
Gambar sifat benda cair | mengikuti bentuk wadahnya
  • Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya. Bentuk minyak goreng dalam botol berubah jika dituang ke penggorengan. Demikian pula dengan air yang dituang ke botol, bentuk air seperti bentuk botol. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
  • Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar. Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan bentuk cair yang bergejolak, Hal itu terlihat pada wadah yang tembus pandang, walaupun wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang tetap datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkannya, permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
  • Benda cair mengalir ke tempat rendah. Hal ini dapat dilihat pada aliran air/selokan yang ada di rumahmu atau bahkan meungkin pada air terjun yang mengalir deras dan jatuh melalui tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang menakjubkan.
  • Benda cair menekan ke segala arah. Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada tempat itu maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.
  • Benda cair meresap melalui celah-celah kecil. Berbagai peristiwa meresapnya benda cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari itu disebut kapilaritas. Misalnya : minyak tanah meresap pada sumbu kompor atau sumbu lampu tempel.
3. Sifat-Sifat Benda Gas
sifat benda gas
Gambar udara di dalam balon | sifat benda gas
  • Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Saat kita meniup balon, kita memasukkan udara ke dalam balon. Semakin kuat kita meniupnya, maka semakin banyak udara yang kita masukkan ke dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang. Udara mengisi seluruh ruang dalam balon. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
  • Benda gas menekan ke segala arah. Balon dan kantong plastik mengembang ke seluruh bagian jika ditiup. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.
  • Benda gas terdapat di segala tempat. Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua tempat ada udara. Bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara.
4. Perubahan Wujud Benda Padat, Cair, dan Gas.
benda padat mencair
Gambar Benda Padat Mencair
  1. Perubahan wujud benda padat menjadi benda cair. Tahukah kamu bahwa panas dapat menyebabkan perubahan wujud benda. Hal ini terjadi pada cokelat yang meleleh karena terkena panas tanganmu. Beberapa perubahan wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita mengaduk gula pasir dalam teh panas, terjadi perubahan wujud. Setelah diaduk, butiran gula tidak tampak lagi. Gula pasir tidak hilang, tetapi gula pasir mengalami perubahan wujud.
  2. Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Contohnya : jika kita memasukkan sekantong air ke dalam freezer, maka air akan berubah menjadi es. Air adalah benda cair, sedangkan es merupakan benda padat. Jadi, benda cair dapat berubah menjadi benda padat. Perubahan wujud ini disebut membeku.
  3. Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas. Contohnya : ialah pada saat kita memasak air. Uap air mudah dilihat saat air panas dituang. Benda cair dapat berubah menjadi benda gas jika dipanaskan. Perubahan benda cair menjadi benda gas disebut menguap.
  4. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair. Contohnya : tutup gelas digunakan untuk menutup cangkir atau gelas yang berisi minuman panas, kamu akan melihat ada butiran air di situ. Butiran air itu berasal minuman panas yang menguap. Uap minuman bergerak ke atas mengenai tutup gelas. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair disebut mengembun atau kondensasi.
  5. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas ini disebut menyublim. Contohnya dapat dilihat pada kamper. Kamper merupakan benda padat. Namun jika diletakkan pada udara terbuka, kamper lama-kelamaan akan habis. Kamper berubah menjadi gas yang menyebar di udara.

PENGAYAAN MATEMATIKA BANGUN RUANG (Rabu, 15 Desember 2021)

 PENGAYAAN MATEMATIKA        Hari/Tangga l                     :  Rabu, 15 Desember  2021     Mata Pelajaran                 :   MATEMATIKA...