Ada beragam budaya di Indonesia. Keragaman budaya terjadi di antaranya karena masyarakat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Ada sebuah daerah yang memiliki keunikan budaya berupa rumah betang.
Bentuk rumah adat setiap suku bangsa menyesuaikan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Rumah
adat Kalimantan biasanya berupa rumah panggung untuk menghindari serangan hewan-hewan liar.
Rumah Betang Uluk Palin
Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betang ini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk palin terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betang uluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.
(Sumber: nationalgeographic.co.id)
Ayo Berdiskusi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.
- Di mana letak rumah betang uluk palin? Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
- Rumah adat suku bangsa manakah itu? Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
- Berapa ukuran rumah betang uluk palin? Berdasarkan teks, rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
- Berapa penghuni rumah betang uluk palin? Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Apa arti penting rumah betang uluk palin bagi masyarakat Dayak? Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
- Apa yang kemudian terjadi pada rumah betang uluk palin? Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Tulislah hasil diskusimu, lalu bacalah di depan kelompok lain dan bapak/ibu guru.
Peristiwa yang terjadi pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”:
- Rumah betang uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
- Rumah betang merupakan rumah adat suku bangsa Dayak.
- Rumah betang uluk palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.
- Rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Bagi masyarakat Dayak, rumah betang Uluk Palin merupakan bagian terpenting dari kehidupan dan tempat mereka pulang.
- Rumah betang uluk palin tertimpa musibah kebakaran pada tanggal 13 September 2014 dan tak ada yang tersisa akibat kebakaran itu.
Keunikan rumah betang uluk palin:
- Rumah betang dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.
- Rumah Betang bentuknya memanjang serta terdapat sebuah tangga dan pintu masuk ke dalam Betang.
- Betang yang dibangun tinggi dari permukaan tanah untuk menghindari musuh, binatang buas, ataupun banjir.
- Rumah betang Uluk Palin tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.
- Hampir semua Rumah Betang dapat ditemui di pinggiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan.
- Dalam tradisi Dayak, rumah betang dan hutan adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan.
- Bagi suku dayak rumah betang juga merupakan pemersatu.
- Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.
Daerahku: Jawa tengah
Nama rumah adat di daerahku: Joglo
Keunikan rumah adat di daerahku:
- Rumah joglo memiliki dua bagian utama yaitu Pendopo sebagai tempat menerima tamu dan rumah bagian dalam.
- Bentuk atap rumah joglo terdiri dari dua bidang, segitiga serta trapesium.
- Atap rumah Joglo dibedakan menjadi dua yaitu, atap rumah Joglo Lambang Sari dan Lambang Gantung.
- Masyarakat biasa umumnya membangun rumah Joglo dengan gaya Joglo Limasan, Joglo Sinom, Joglo Jompongan, Joglo Pangrawit.
- Bangsawan tinggal di bangunan Joglo dengan gaya Joglo Semar Tinandhu, Joglo Mangkurat, dan Joglo Hageng.
- Tiang pada rumah Joglo umumnya berjumlah 16. Tiang menyangga atap utama, disebut soko guru . Tiang penyangga bagian luar disebut soko rowo. Tiang-tiang menyangga atap bagian paling luar setelah soko rowo disebut soko emper
1. Bahasa Daerah
Setiap suku bangsa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan demikian, keragaman suku menghasilkan bahasa yang beragam. Perhatikan contoh keragaman kata akibat keragaman bahasa daerah berikut.
Bahasa Indonesia | Bahasa Jawa | Bahasa Sunda | Bahasa Batak | Bahasa Papua |
---|---|---|---|---|
saya | aku, kula | abdi | ahu | sa |
rumah | omah | imah | bagas | ruma |
Keragaman bahasa daerah tidak menimbulkan masalah antarsuku bangsa. Hal ini karena dalam komunikasi antarsuku bangsa digunakan bahasa Indonesia yang telah mampu mempersatukan perbedaan bahasa daerah. Berikut ini beberapa keragaman budaya bangsa Indonesia.
Nangroe Aceh Darusalam
- Ibukota: Banda Aceh
- Suku Bangsa dan Bahasanya: Suku Aceh dengan bahasa Aceh,Suku Aneuk Jamee dengan bahasa Aneuk Jamee yang terdengar seperti bahasa Minang, Suku Kluet, Suku Tamiang dengan bahasa Aceh Tamiang yang hampir seperti bahasa Melayu.,Suku Gayo, dengan bahasa Gayo, Suku Alas, yaitu bahasa Alas, Suku Haloban, Suku Julu termasuk kelompok suku pak pak boang, Suku Devayan, Suku Sigulai..
- Tarian: Tari Seudati, Tari Rateb Meusekat, Tari Likok Pulo, Tari Laweut, Tari Pho, Tari Ratok Duek, Tari Tarek Pukat, Tari Rabbani Wahed, Tari Ranup Lam Puan, Tari Rapai Geleng
- Lagu daerah: Bungong Jeumpa, Lembah Alas
- Alat musik daerah: Serune kalee, tambo
- Senjata Tradisional: Rencong
- Makanan Khas: Timpan, Masak udang cumi, Gulai Aceh,Daging masak pedas, Korma kambing, Sie Reubeouh cuka, Gulai kepala ikan,Kanji Rumbi,dll
SUMATERA UTARA
- Ibukota: Medan
- Suku: Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
- Bahasa daerah: Batak, Karo, Pak pak, Simalungun, Angkola, Mandailing, nias, melayu
- Tarian Tradisional: Tari Tor tor, tari terang bulan (karo), Tari Karo Lima Serangkai, Tari kuala deli tanjung katung medan, Tari Dembas Simenguda Tapanuli, Tari Kemuliaan Man Dibata Karo, Tari bolo bolo karo, Tari Begu Daleng, Tari Ngari ngari.
- Adat Istiadat: Mangalahat Horbo
- Lagu daerah: Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
- Alat musik daerah: Aramba
- Senjata Tradisional: Piso Surit
- Makanan Khas: Lalamak, Sangsang, Bika Ambon, Tasak Telu, Anyang, Gulai Tumbuk, Mie Keling, Palai Bada Sibolga,dll
- Ibukota: Padang
- Suku: Minangkabau, Melayu, dan Mentawai, Tanjuang Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, Piliang, Simabur, Jambak dan Gusci
- Bahasa Daerah: Bahasa Minangkabau (dialek: bukit tinggi, pariaman, pesisir selatan, payakumbuh), Bahasa mentawai, bahasa melayu.
- Tarian Tradisional: Tari piring, Tari Payung, Tari Baralek Gadang, Tari Indang Minangkabau, Tari Rantak Minangkabau, Tari Pasambahan Minang, Tari Indang Badinding, Tari Selendang Minangkabau, Tari Panen
- Adat Istiadat: Upacara Adat minang Tabuik
- Lagu daerah: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu
- Alat musik daerah: Saluang, talempon
- Senjata Tradisional: Karih, Kerambit (di Minang disebut kurambiak/karambiak)
- Makanan Khas: Rendang Padang, Lepat ketan, Gulai Pangek, Paniaram, Daging Asam Padeh, Ayam bakar Padang, dll
RIAU
- Ibukota: Pekan Baru
- Suku: Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan Bunoi
- Bahasa daerah: melayu riau
- Tarian Tradisional: Tari Tandak, Tari Zapin, Tari Sinar, Tari Riuh Tamborine, Tari Joged Lambak, Pedang Jenawi.
- Adat Istiadat: Ritual Petang Megang, Upacara Adat Potang Maogang di Pelalawan, Ritual mandi syafar
- Lagu daerah: Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, Kutang Barendo
- Alat musik daerah: Gambus
- Senjata Tradisional: Badik
- Makanan Khas: Gulai asam pedas ikan patin, Sambal terung asam, Gulai sayur lemak, belacan udang.
JAMBI
- Ibukota: Jambi
- Suku: Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu (anak dalam), dan Bajau
- Bahasa: Jambi
- Tarian Tradisional: Tari Sekapur Sirih, Tari Selampit Delapan, Tari Rentak Besapih, Tari Kipas Keprak, Tari Selaras Pinang Masak, Tari Selendang mak Inang, Tari Sumbe (Tarian persembahan untuk para dewa), Tari Rangguk (Tarian anak pesta rakyat), Tari Musik Mumkin (Tari untuk permainan musik orang buta), Tari Lesung Gilo (Tari untuk permainan lesung diiringi mantra-mantra), Tari Bakisa (Tarian menumbuk padi), Tari Asik (Tarian untuk mengusir bala penyakit).
- Adat Istiadat: kesenian randai, Rarak Godang, Kayat, Zikir, dan Kaba, Tradisi Berdah (dilaksanakan saat terjadi bencana dengan tujuan menolak bencana), Kenduri Seko (bertujuan untuk membersihkan pusaka dalam bentuk keris, tombak, Al Kitab dalam bentuk Ranji–ranji Kuno), Mandi Safar (dilaksanakan pada hari Rabu di akhir bulan Safar bertujuan untuk menolak bala), Mandi Belimau Gedang (dilaksanakan menjelang Ramadhan dengan tujuan menyucikan dan mengharumkan diri)
- Kesenian dan Lagu Daerah Lagu daerah: Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
- Alat musik daerah: calempong, ogung gong, dan gendang
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Tempoyak, Gulai Rebung Jambi, Putri Kandis Pelangi, gulai tepei ikan, padamaran, dendeng batokok, nasi minyak dll.
SUMATERA SELATAN
- Ibukota: Palembang
- Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau
- Bahasa daerah: Bahasa Melayu, Bebaso, Baso palembang sari sari
- Tarian Tradisional: Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek, Tari Kelindan Sumbay, Tari Kipas Linggau, Tarian Pagar Pengantin, Tari Gending Sriwijaya
- Adat Istiadat: Festifal perahu hias dan lomba bidar di sungai musi, Tradisi Telok Abang
- Lagu daerah: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai, Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang
- Alat musik daerah: Accordion
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Pempek Palembang, Tekwan, Burgo, Sate Pentul, Mie Celor
BENGKULU
- Ibukota: Bengkulu
- Suku bangsa: Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan Lembak
- Bahasa daerah: bahasa Melayu Bengkulu, Bahasa Rejang, Bahasa Serawai, Bahasa Pekal dan Bahasa Lembak.
- Tarian Tradisional: Tari Andun, Tari Bidadari, Tari Ganau
- Adat Istiadat: Upacara Ritual Tabot, Kesenian Berzikir, Kesenian Gamat, Kesenian Gambus dan Kesenian Dendang, , Upacara suku serawai
- Lagu daerah: Lalan Belek
- Alat musik daerah: Rebana, Doll
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Oncong-oncong pisang
LAMPUNG
- Ibukota: Bandar Lampung
- Suku: Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, dan Pasemah
- Bahasa: Bahasa Lampung Logat Belalau, Bahasa Lampung Logat Krui, Bahasa Lampung Logat Melinting, Bahasa Lampung Logat Way Kanan, Bahasa Lampung Logat Pubian, Bahasa Lampung Logat Sungkay, Bahasa Lampung Logat Jelema Daya atau Logat Komring, Bahasa Lampung Logat Abung, Bahasa Lampung Logat Menggala
- Tarian Tradisional: Tari Jangget, Tari Melinting, Tari ngelajau, Tari Sembah, Tari Bedana.
- Adat Istiadat: Upacara cakak papadun
- Lagu daerah: Cangget Agung, Lipang Lipandang,
- Alat musik daerah: Bende, kulintang, gamolan lampung, serdam, ghujih, gung/ talo balak
- Senjata Tradisional: Keris, Badik
- Makanan Khas: Srawit Lampung, Punyeu Baung, Malbi Hati, Gulai Balak, Gulai Taboh, Maksuba,dll
DKI JAKARTA
- Ibukota: Jakarta
- Suku dan bahasa: Betawi
- Tarian Tradisional: Tari Topeng, Tari Ronggeng, Tari Yapong
- Adat Istiadat: Upacara Adat Palang Pintu, Pelengkap Pernikahan khas Betawi
- Lagu daerah: :Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan,dll.
- Kesenian Daerah: Ondel ondel Musik gambus, Orkes Tanjidor, Gambang kromong, Samrah
- Senjata Tradisional: Badik, Golok
- Makanan Khas: Kerak Telor, Ketoprak Betawi,Daging Asam, Talam Ebi,NasiUlam, Geplak Bakar Betawi, Dodol Betawi, Tauge Goreng, Soto Betawi
BANTEN
- Ibukota: Serang
- Suku: Baduy, Sunda, dan Banten
- Tarian Tradisional: Tari Topeng
- Adat Istiadat: Debus banten, Sunda wiwitan (Pemujaan terhadap arwah nenek moyang suku Badui)
- Lagu daerah: Dayung Sampan
- Alat musik daerah: Gendang
- Senjata Tradisional: Kujang, Golok
- Makanan Khas: Bubur Ayam Banten, Angeun Lada, Nasi sumsum, kue balok menes, gemblong, emping
JAWA BARAT
- Ibukota: Bandung
- Suku bangsa dan bahasa: Sunda, Jawa cirebon, indramayu
- Tarian Tradisional: Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak, Tari Jaipong
- Adat Istiadat dan kesenian: Rampak Gendang, Calung, Wayang Golek, Upacara Memitu (Jawa Barat, Indramayu), Lakon pantun Lutung Kasarung, sisingaan, kuda renggong, kuda lumping, degung, rengkong, bangreng, bajidoran, cianjuran
- Lagu daerah: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
- Alat musik daerah: Kacapi, Angklung calung, Gendang, Goong, Saron,Bonang, Kacapi, Rebab, Jenglongserta Terompet
- Senjata Tradisional: Kujang
- Makanan Khas: Oncom, pepes, Sirpan, siomay Bandung, sate Bandeng, Daging lapis, Pepes Ikan Majalaya, Sayur Asem,Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko,dll
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
- Ibukota: Yogyakarta
- Suku bangsa dan Bahasanya: Jawa
- Tarian Tradisional: Tari Serimpi Sangupati, Tari Bedaya
- Adat Istiadat: Upacara adat Mbah Bregas dari Ngino, Margoagung, Sayegan, Upacara adat Bathok Bolu dari Sambiroto, Purwomartani, Kalasan, Upacara adat Jumedhulinng Maeso Suro dari Srigading, Sanden, Upacara adat Dhekahan Gedhe dari Payak, Srimulyo, Piyungan, Upacara adat Daruno Daruni dari Bugel, Panjatan, Upacara adat Bersih Desa Rajaban dari Jatimulyo, Girimulyo, Upacara adat Rasulan dari desa Bobung, Putat, Patuk, Upacara adat Rasulan dari Kepek, Wonosari, Upacara adat Merti Golong Gilig dari Dipowinatan,Keparakan, Mergangsa, Upacara adat Ba’da Kupat dari Pandeyan, Umbulharjo
- Lagu daerah: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
- Alat musik daerah: Gendang
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Bapia, Gudeg Jogja, Geplak Bantul, Ayam Bakar Kalasan,dl
JAWA TENGAH
- Ibukota: Semarang
- Suku: Jawa, Karimun, dan Samin
- Bahasa: Jawa
- Tarian Tradisional: Tari Bambangan Cakil, Tari Gandrung, Tari Sintren
- Adat Istiadat: Upacara Adat Dugderan
- Lagu daerah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan
- Alat musik daerah: Gamelan
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Lumpia, Ampyang, Nasi Kuning Banjar, Nasi Gandul,dll
JAWA TIMUR
- Ibukota: Surabaya
- Suku: Jawa, Madura, Tengger, dan Osing
- Bahasa: Jawa, Madura
- Tarian Tradisional: Tari Remong, Tari Reog Ponorogo
- Adat Istiadat: upacara adat kasodo di Bromo
- Lagu daerah: Keraban Sape, terompet reog Tanduk Majeng
- Alat musik daerah: Bonang,
- Senjata Tradisional: Clurit
- Makanan Khas: Semanggi, Rujak Cingur, Bakso Malang, Tahu Campur Lamongan, Pecel Tumpang Kediri, Japit Udang Madura, Kue Lapis Surabaya ,Soto Madura, Sate Ayam Madura,dll
BALI
- Ibukota: Denpasar
- Suku bangsa dan Bahasanya: Bali Aga dan Bali Majapahit
- Tarian Tradisional: Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet
- Adat Istiadat: Upacara Ngaben
- Lagu daerah: Mejangeran, Ratu Anom
- Alat musik daerah: Pareret pangasih asih, cengceng
- Pakaian Adat: Pakaian tradisional Payas Agung
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Be’siap Base Palaleh, Sate Be’Sampe, Zukut Undis, Ayam Bakar Betutu, Jukut Urap, Serapah Daging, Kenus Mebase,dl
NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
- Ibukota: Mataram
- Suku: Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
- Bahasa: sasak
- Tarian Tradisional: Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
- Adat Istiadat: meracik atau selarian
- Lagu daerah: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
- Alat musik daerah: Serunai
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Gecak Sape, Ayam Taliwang, dll
NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
- Ibukota: Kupang
- Suku: Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
- Tarian Tradisional: Tari Perang, Tari Gareng Lameng
- Lagu daerah: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
- Alat musik daerah: Sasando
- Senjata Tradisional: Sundu
- Makanan Khas: Gecak Sape,Petepah Manuk, dll
KALIMANTAN BARAT
- Ibukota: Pontianak
- Suku: Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju, dan Mbaluh
- Tarian Tradisional: Tari Monong, Tari Zapin Tembung
- Lagu daerah: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas, Sungai Sambas Kebanjiran, Alon-Alon
- Alat musik daerah: Tuma
- Senjata Tradisional: Mandau
- Makanan Khas: Kue Limpin, Mesbah Ubi Singkong, Lapis Susu, dll
KALIMANTAN TENGAH
- Ibukota: Palangkaraya
- Suku: Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan
- Tarian Tradisional: Tari Balean Dadas, Tari Tambun & Bungai
- Adat Istiadat: Upacara adat Ritual Tiwah dari suku dayak
- Lagu daerah: Kalayar
- Alat musik daerah: Japen
- Senjata Tradisional: Mandau
- Makanan Khas: Kalo-kalo
KALIMANTAN SELATAN
- Ibukota: Banjarmasin
- Suku: Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak.
- Tarian Tradisional: Tari Baksa Kembang, Tari Radap Rahayu
- Adat Istiadat: Upacara pembakaran mayat, upacara penyambutan kelahiran anak, upacara penguburan mayat
- Lagu daerah: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
- Alat musik daerah: Panting, saung gauk
- Senjata Tradisional: keris
- Makanan Khas: Ayam masak hijau, Buah Jinggah, Masak Habang, Amaparan Tatak pisang, Sambal Goreng Bawak Serentak,dll
KALIMANTAN TIMUR
- Ibukota: Samarinda
- Suku bangsa dan Bahasanya Suku: Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis
- Tarian Tradisional: Tari Perang, Tari Gong
- Lagu daerah: Indung-Indung
- Alat musik daerah: Sampek
- Senjata Tradisional: Mandau
- Makanan Khas: Sanga Cobek Salat, Petah, Ayam Cincane,dll
KALIMANTAN UTARA
- Ibukota: Tanjung Selor
- Suku: Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Banjar, dan Suku Dayak
- Bahasa: bahasa tidung, bahasa bulungan, bahasa kalabakan, bahasa murut sembakung, bahasa murut serudung.
- Tarian Tradisional: Tari Jepen
- Adat Istiadat: doa tolak bala upacara adat tidung
- Senjata Tradisional: Mandau
SULAWESI SELATAN
- Ibukota: Makasar
- Suku: Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar
- Tarian Tradisional: Tari Bosara, Tari Kipas
- Adat Istiadat: Upacara Adat Rambu Solo dari Toraja, Upacara adat Adu Kerbau (Mapasilaga Tedong) dari Tana Toraja
- Lagu daerah: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong
- Alat musik daerah: Keso keso
- Senjata Tradisional: Badik
- Makanan Khas: Coto Makassar, Palu Konro, Palu Basa, Nasu Likku, sop Konro, Baronang Bakar, Kapurung, Pallu Mara Cakalang, Barobbo, Barongko, dll
SULAWESI BARAT
- Ibukota: Mamuju
- Suku: Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
- Tarian Tradisional: Tari Patuddu, Tari Kondo Sapata, Tari Kipas.
- Lagu daerah: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
- Alat musik daerah: Kecapi
- Senjata Tradisional: Tombak
SULAWESI TENGAH
- Ibukota: Palu
- Suku: Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
- Bahasa: Buol, toli toli
- Tarian Tradisional: Tari Lumense, Tari Moduai, Tari Pule Cinde, Tari Torompio,Tari Dero Poso
- Lagu daerah: Tondok Kadadingku, Tope Gugu
- Alat musik daerah: Ganda
- Senjata Tradisional: Pasatimpo
- Makanan Khas: Kaledo
SULAWESI UTARA
- Ibukota: Menado
- Suku bangsa dan Bahasanya Suku: Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
- Tarian Tradisional: Tari Maengket, Tari Polo-Palo
- Adat Istiadat: Upacara Mane’e (sulawesi utara, kakorotan)
- Lagu daerah: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
- Alat musik daerah: kulintang
- Senjata Tradisional: Keris
- Makanan Khas: Ayam Rica-Rica, Bubur Manado/Bubur Tinutuan, Ayam Garo rica, Tuturuga, Cakalang Pampis, Daging Rica-Rica, woku Belanga, Lalampa, Binte Bilihuta, dll
SULAWESI TENGGARA
- Ibukota: Kendari
- Suku: Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
- Tarian Tradisional: Tari Dinggu, Tari Balumpa, Tari Lumense, Tari Manguru
- Adat Istiadat: upacara adat mataa, pekande kandea, posuo, kabungea, karia, tururangiana andala, aduan kuda, Upacara Adat Religi Goraana Oputa, upacara Adat Religi Qunua
- Lagu daerah: Peia Tawa-Tawa
- Alat musik daerah: Lado lado, gambus, dole-dole
- Senjata Tradisional: keris
- Makanan Khas: Sasate Nangka,dll
GORONTALO
- Ibukota: Gorontalo
- Suku bangsa: Gorontalo, atinggola, suwaw
- Tarian Tradisional: Tari Paule Cinde, Tari Polo Palo, tidi lopolopalo, saronde
- Adat Istiadat: Upacara malonthalo
- Lagu daerah: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
- Alat musik daerah: Ganda
- Senjata Tradisional: Wamilo, badik
- Makanan Khas: Ayam Panggang llolabu, binte biluhuta, ilabulo, ayam bakar iloni, dll
MALUKU
- Ibukota: Ambon
- Suku: Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
- Tarian Tradisional: Tari Cakalele, Tari lenso
- Lagu daerah: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
- Alat musik daerah: Nafiri
- Senjata Tradisional: Parang Salawaku
- Makanan Khas: Palai Badar, Dabu-Dabu Sesi, Tumis Bunga Pepaya, Saba’au Sopek Odheng, dll
MALUKU UTARA
- Ibukota: Sofifi (dulu disebut ternate)
- Suku: Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan
- Tarian Tradisional: Tari Perang Maluku, Tari nahar ilaa, Tari Lenso
- Adat Istiadat: bambu gila
PAPUA BARAT
- Ibukota: Manokwari
- Suku: Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan
- Tarian Tradisional: Tari Selamat Datang, Tari Musyoh
- Adat Istiadat: Upacara Tanam Sasi
- Lagu daerah: Apuse, Yamko Rambe Yamko
- Alat musik daerah: Guoto, triton
- Senjata Tradisional: Panah
- Makanan Khas: Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll
PAPUA
- Ibukota: Jayapura
- Suku: Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
- Tarian Tradisional: Tari Selamat Datang,,Tari Musyoh
- Alat musik daerah: Tifa
- Senjata Tradisional: Pisau Belati.
- Makanan Khas: Papeda, Sop Hapire, Aunu Kerang, dll
Hampir setiap suku bangsa mempunyai bentuk rumah sebagai tempat tinggalnya yang berbeda-beda. Bangunan rumah setiap suku bangsa disesuaikan dengan kondisi alam. Nama rumah adat setiap daerah pun berbeda. Berikut nama beberapa rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Rumah Adat | Daerah | No. | Rumah Adat | Daerah |
---|---|---|---|---|---|
1. | Rumoh Aceh, Rumah Krong Bade | Aceh | 18. | Rumah Betang | Kalteng |
2. | Rumah Balai Batak Toba, Rumah Bolon | Sumut | 19. | Rumah Baloy | Kalut |
3. | Rumah Gadang | Sumbar | 20. | Rumah Lamin | Kaltim |
4. | Balai Salaso Jatuh atau Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar, Rumah Melayu Atap Belah Bubung, Rumah Melayu Atap Lipat Kajang, dan Rumah Melayu Atap Lontik | Riau | 21. | Rumah Banjar | Kalsel |
5. | Rumah Melayu Atap Limas Potong | Kepri | 22. | Gapura Candi Bentar | Bali |
6. | Rumah Panggung | Jambi | 23. | Laikas | Sulut |
7. | Rumah Bubungan Lima | Bengkulu | 24. | Rumah Adat Doloupa | Gorontalo |
8. | Rumah Limas | Sumsel | 25. | Souraja atau Rumah Raja atau Rumah Besar, Rumah Tambi | Sulteng |
9. | Rumah Rakit dan rumah Limas | Babel | 26. | Rumah Adat Mandar | Sulbar |
10. | Rumah Nuwou Sesat | Lampung | 27. | Rumah Adat Tongkonan | Sulsel |
11. | Rumah Kasepuhan | Jabar | 28. | Rumah Adat Buton atau Rumah Adat Banua Tada | Sultra |
12. | Rumah Adat Badui | Banten | 29. | Dalam Loka Samawa | NTB |
13. | Rumah Kebaya dan Rumah Gudang | DKI Jakarta | 30. | Sao Ata Mosa Lakitana | NTT |
14. | Rumah Joglo | Jateng | 31. | Rumah Baileo | Maluku |
15. | Rumah Joglo | DIY | 32. | Rumah Baileo | Malut |
16. | Rumah Joglo | Jatim | 33. | Honai | Papua |
17. | Rumah Panjang | Kalbar | 34. | Honai | Papua Barat |
3. Pakaian Adat
Pakaian adat tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki negara Indonesia. Banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia maka banyak pula baju adat yang dimiliki oleh setiap suku di seluruh provinsi Indonesia. Pakaian adat di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatan atau dalam mengenakan pakaian adat tersebut. Berikut beberapa nama pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Pakaian Adat | Daerah | No. | Pakaian Adat | Daerah |
---|---|---|---|---|---|
1. | Elee Balang | Aceh | 11. | Kebaya Ksatrian | DIY |
2. | Ulos | Sumut | 12. | Pesa’an | Jatim |
3. | Bundo Kanduang | Sumbar | 13. | Perang | Kalbar |
4. | Pakaian Tradisional Melayu | Riau | 14. | Pengantian Bagajah Gamuling Baular Lulut | Kalsel |
5. | Teluk Belanga | Kepri | 15. | Kulavi (Donggala) | Sulut |
6. | Aesan Gede | Sumsel | 16. | Baju Nggembe | Sulteng |
7. | Paksian | Babel | 17. | Baju Bodo | Sulsel |
8. | Kebaya | Jabar | 18. | Baju Cele | Maluku |
9. | Baju Pangsi | Banten | 19. | Pakaian Manteren Lamo | Malut |
10. | Kebaya | Jateng | 20. | Lambung dan Pegon (sasak) | NTB |
4. Kesenian Daerah
Kesenian daerah di wilayah Indonesia sangat beragam. Setiap suku bangsa memiliki kesenian khas terdiri atas tari-tarian dan lagu daerah. Berikut beberapa nama tari dari berbagai daerah di Indonesia.
No. | Kesenian | Daerah | No. | Kesenian | Daerah |
---|---|---|---|---|---|
1. | Tari Seudati, Tari Saman Meusekat | Aceh | 18. | Tari Tambun dan Bungai, Tari Balean Dadas | Kalteng |
2. | Tari Serampang Dua Belas, Tari Tor-tor | Sumut | 19. | Tarian Kancet Ledo | Kalut |
3. | Tari Piring, Tari Payung | Sumbar | 20. | Tari Gong, Tari Perang | Kaltim |
4. | Tari Tandak, Tari Makan Sirih | Riau | 21. | Tari Baksa Kembang, Tari Radab Rahayu | Kalsel |
5. | Tari Joget Lambak | Kepri | 22. | Tari Legong, Tari Kecak, Tari Pendet | Bali |
6. | Tari Sekapur Sirih, Tari Selampir Del | Jambi | 23. | Tari Maengket, Tari Polo | Sulut |
7. | Tari Andun, Tari Bidadari Teminang Anak | Bengkulu | 24. | Tari Saronde | Gorontalo |
8. | Tari Tanggai, Tari Putri Bekhusek | Sumsel | 25. | Tari Lumense, Tari Moduai, Tari Peule Cinde | Sulteng |
9. | Tari Campak | Babel | 26. | Tari Toerang Batu | Sulbar |
10. | Tari Jangget, Tari Melinting, Tari Badana | Lampung | 27. | Tari Kipas, Tari Bosara | Sulsel |
11. | Tari Jaipong, Tari Topeng Kuncaran, Tari Merak | Jabar | 28. | Tari Balumpa, Tari Dinggu | Sultra |
12. | Tari Merak, Tari Cokek | Banten | 29. | Tari Mpa Lenggogo, Tari Gandrung | NTB |
13. | Tari Topeng, Tari Yopong | DKI Jakarta | 30. | Tari Perang, Tari Caci, Tari Gawi | NTT |
14. | Tari Serimpi, Tari Blambang Cakil, Tari Gambyong | Jateng | 31. | Tari Lenso, Tari Cakelele | Maluku |
15. | Tari Golek Menak, Tari Bedhaya | DIY | 32. | Tari Perang, Tari Nahar Ilaa | Malut |
16. | Tari Remong, Tari Reog Ponorogo, Tari Padang Wulan | Jatim | 33. | Tari Suanggi, Tari Perang Papua | Papua |
17. | Tari Monong, Tari Zapin Tembung | Kalbar | 34. | Tari Selamat Datang, Tari Musyoh | Papua Barat |
Itulah contoh keragaman budaya yang ada dalam masyarakat Indonesia. Semua itu merupakan kekayaan negara Indonesia yang sangat dikagumi negara lain. Indonesia memang memiliki masyarakat majemuk. Namun demikian, masyarakat Indonesia tetap hidup rukun, saling menghormati, dan bertoleransi antarwarga masyarakat. Masih banyak keragaman masyarakat Indonesia lainnya.
- Apa saja jenis-jenis budaya di Indonesia? Jenis-jenis budaya di Indonesia di antaranya adalah kesenian, cara hidup, rumah adat, pakaian adat, upacara adat, dan bahasa.
- Bahasa daerah apa yang kamu ketahui? Dapatkah kamu mengucapkan beberapa kata dalam bahasa daerah itu? Bahasa Sunda. Contoh Saya = Abdi, Kamu =Anjeun, dll.
- Apa ragam kesenian daerah di Indonesia? Ragam kesenian daerah di Indonesia di antaranya adalah: tari, alat musik, lagu, lukisan, dan patung.
- Bagaimana sikapmu atas perbedaan budaya di Indonesia?Kita harus saling menghargai atas adanya perbedaan budaya dan melestarikan aneka budaya di Indonesia.
Umumnya, usaha persawahan dan perkebunan dilakukan di daerah perdesaan karena tanahnya masih luas. Namun, sekarang kita dapat melakukan usaha penanaman pada lahan sempit, misalnya dengan cara hidroponik (penanaman dengan media air) atau vertikultur (cara bercocok tanam dengan menempatkan media tanam dalam wadah yang disusun secara vertikal). Tanah pertanian ditanami sayur-mayur, buah-buahan, dan palawija. Lahan pertanian juga dimanfaatkan untuk perkebunan. Tanaman perkebunan di antaranya cengkih, teh, karet, cokelat, tembakau, kopi, dan kelapa sawit.
Usaha di bidang peternakan membutuhkan lahan yang luas. Hewan-hewan yang diternakkan antara lain sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Selain itu, ada juga peternakan ulat sutra. Kepompong ulat sutra dapat menghasilkan serat bahan baku kain sutra.
Kegiatan pertanian lainnya adalah perikanan. Usaha di bidang perikanan dapat dilakukan di daerah pantai atau bendungan/waduk. Akan tetapi, ada juga usaha perikanan yang memanfaatkan kolam-kolam di lahan persawahan
Ada pula jenis usaha lain yang memanfaatkan secara langsung sumber daya alam. Jenis usaha ini disebut bidang usaha ekstraktif. Dalam bidang usaha ekstraktif, kita hanya mengambil sumber daya alam tanpa harus mengolahnya terlebih dahulu. Bidang usaha ekstraktif yaitu berburu, pertambangan, dan penebangan hutan.
Ayo Mengamati
Amatilah aktivitas penduduk sekitarmu yang memanfaatkan sumber daya alam. Lakukan bersama kelompokmu. Buatlah laporan dengan contoh berikut. hutan.
No. | Jenis Usaha | SDA yang digunakan | Hasil Usaha | Manfaat |
---|---|---|---|---|
1. | Kebun sayur | Tanah pekarangan | Bayam, tomat, kacang panjang | Bahan pangan keluarga dan untuk dijual |
2. | Berternak | Hewan | Daging dan Susu | Bahan pangan dan untuk dijual |
3. | Tambak udang | Hewan | Udang | Bahan pangan dan untuk dijual |
4. | Petani sawah | Lahan sawah | Gabah dan beras | Bahan makanan pokok dan untuk dijual |
5. | Menebang hutan | Hutan | Berbagai jenis kayu | Sebagai bahan bangunan dan meubelair |
Ayo Bercerita
Ceritakan pengamatan kalian di depan kelompok-kelompok lain dan Bapak/Ibu Guru. Bandingkan dengan hasil pengamatan kelompok lain.
Ternyata banyak sekali keragaman sosial di lingkunganku dari jenis-jenis usaha masyarakatnya. Ada yang mennam sayur di tanah pekarangan yang hasilnya untuk dimakan dan juga bisa di jual. Di sekitar lingkunganku juga ada yang memelihara hewan ternak untuk diambil daging dan susunya. Ada juga warga yang membuat tambak udang yang hasilnya bisa dikonsumsi atau juga bisa dijual. Ada juga yang menanam padi di sawah. Mereka menghasilkan beras yang jadi makanan pokok masyarakat sekitar. Selain itu ada juga yang menebang hutan untuk diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Keragaman sosial di lingkunganku semakin membuat masyarakt semakin menghargai perbedaan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar