Selasa, 30 Juli 2019

MATERI KELAS V TEMA 1 SUB TEMA 3 PB 3


R Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang, seperti di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Potensi-potensi tersebut dapat menjadi modal yang penting dalam pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang lainnya disatukan oleh laut mengakibatkan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau memiliki karakteristik masingmasing,mulai dari
kondisi alam maupun kondisi sosial-budayanya.

Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang mengakibatkan beragam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan,  dan kelompok masyarakatnya. Keberagaman yang disebabkan adanya  perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu, karena antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi.

Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia  sebagai Negara Maritim  terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat

Sebagai negara maritim dan kepulauan yang berada di antara Benua Australia dan Asia membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Hal ini bisaterjadi karena dengan posisi tersebut menyebabkan Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia. Mau tidak mau banyak pedagang dari berbagai negara di seluruh belahan bumi ini akan melewati dan mampir ke Indonesia.
 
Pedagang-pedagang dari berbagai negara tersebut tentunya memiliki latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Para pedagang yang mampir dan ada sebagian yang menetap di Indonesia turut membawa adat budaya dari negara asalnya. Lambat laun adat budaya yang dibawa tersebut akan berbaur, bercampur, bahkan melebur dengan adat budaya asli Indonesia.
 
Berikut adalah beberapa dampak yang diakibatkan oleh letak dan kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan.

1.       Komunikasi dan interaksi antarpenduduk menjadi lebih mudah, baik antarwarga Indonesia maupun orang Indonesia dengan warga asing. Hal ini didukung adanya kemajuan teknologi di bidang pelayaran antarpulau dan antarnegara.
2.      Terjadinya pembauran, pencampuran, atau peleburan nilai-nilai antarpulau dan antarnegara.
3.      Munculnya perkampungan-perkampungan etnis tertentu, seperti Pecina dan Kampung Arab.
4.      Terjadinya perubahan perilaku masyarakat karena pengaruh masuknya pola dan nilai perilaku dari pulau, daerah, maupun negara lain.
5.      Terjadinya perpindahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.

Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya  tidaklah  menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu karena antara yang satu dengan yang lain  bisa saling melengkapi. Hal ini sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan seperti pencerminan nilai-nilai  Pancasila, khususnya Sila Persatuan Indonesia. Selain itu juga mencerminkan nilai-nilai yang terkandung sila  Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

R Pancasila

 Pancasila diumpamakan sebagai satu paket lengkap yang menopang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh  menjiwai sila ketiga, keempat, dan kelima. Sila kedua dijiwai oleh sila kesatu, ketiga, keempat, dan kelima, dan begitu seterusnya. Kelima sila tidak bisa dilepas satu dengan yang lainnya. Walaupun masing-masing sila mempunyai nilai-nilai sendiri  tetapi hubungan antarsila merupakan hubungan yang  utuh dan saling terkait.

Setiap sila  yang membentuk Pancasila merupakan unsur yang mutlak yang membentuk kesatuan, bukan unsur pelengkap. Artinya satu sila menjiwai dan dijiwai oleh sila-sila yang lain. Sila Pertama menjiwai sila kedua, ketiga, keempat, dan kelima, dan demikian seterusnya. Misalnya, meskipun Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan  sila yang berkaitan dengan Tuhan, tetapi tidak berarti sila-sila yang lain hanya sebagai pelengkap saja.  Setiap sila yang membentuk Pancasila juga sebagai satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah dan dikurangi. Oleh karena itu, Pancasila tidak dapat diubah menjadi Trisila atau ekasila.

Link materi ide pokok : https://youtu.be/ZjAmcoHspDY

R Soal : Apa ide pokok dari ke-2 paragraf teks pancasila di atas?

R Soal : Untuk menambah pemahamanmu bahwa sila-sila dalam Pancasila merupakansatu kesatuan yang utuh dan setiap sila dijiwai dan menjiwai sila yang lain, coba sebutkan contoh-contoh perilaku berikut mencerminkan sila-sila apa saja. Satu contoh perilaku bisa mencerminkan satu sila, dua sila, atau lebih.


Senin, 29 Juli 2019

Penyakit dan Kelainan Pada Tulang

TEMA 1 SUB TEMA 3 PB 3

penyakit-penyakit dan kelainan pada tulang antara lain:

1.    Kifosis
Kifosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke depan, dikarenakan kebiasaan duduk atau bekerja dengan posisi membungkuk. Untuk merawat tulang kita, hindarilah aktivitas yang membuat posisi tubuh membungkuk.






2.    Skoliosis
Skoliosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke samping. Ini dapat terjadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang punggungnya menjadi miring.


 




3.    Lordosis
Lordosis merupakan kelainan tulang punggung membengkok ke belakang. Dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.



 


4.    Rakhitis
Rakhitis merupakan kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D, sehingga kakinya berbentuk X atau O. Untuk itu, kita harus menkonsumsi vitamin D agar tidak mengalami kelainan seperti ini atau dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi.

5.    Polio
Polio merupakan kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.

6.    Osteoporosis
Osteoporosis merupakan suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis menyerang kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya sangat berkurang, dan juga menyerang tulang cortical menipis sehingga secara keseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini menyerang orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.

7.    Osteomalacia
Osteomalacia merupakan penyakit yang mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan metabolism di dalam tubuh. Seperti halnya osteoporosis, osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.

8.    Rickets
Rickets merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukkan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi susu berkalsium atau akibat sinar matahari.

9.    Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi yang menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacteremia, atau sepsis, yang menyebar dan mengurangi kekuatan tulang.

10. Fisura/Retak Tulang
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang akibat kecelakaan.

11. Fraktura/Patah Tulang
Kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh.
Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yangtertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/ menembus kulit/otot).



Nah itulah beberapa penyakit dan kelaian pada tulang, semoga bermanfaat.

Minggu, 28 Juli 2019

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan (Cara Mudah) - Seperti yang telah kita ketahui bahwa penjumlahan bilangan pecahan dan pengurangan bilangan pecahan merupakan materi pembelajaran Matematika dasar. Materi ini sudah mulai diperkenalkan dan dipelajari ketika berada dibangku sekoah dasar (SD). Materi pecahan akan terus ada sampai tingkat perguruan tinggi (kuliah). Bahkan materi ini terus berkembang dengan konsep konsep yang lebih tinggi. Untuk penjumlahan pecahan dan pengurangan pecahan menggunakan cara pengoperasian yang hampir sama, mulai dari pecahan campuran, pecahan setara, pecahan biasa, ataupun pecahan tidak setara.

Bilangan pecahan ialah bilangan yang tersusun oleh dua bilangan a dan b, dimana a dinamakan pembilang dan b dinamakan penyebut. Untuk bilangan pembilang terletak diatas bilangan penyebutnya. Jadi bentuk pecahannya akan menjadi a/b. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang cara mudah menyelesaikan penjumlahan bilangan pecahan dan cara mudah menyelesaikan pengurangan bilangan pecahan. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

Penjumlahan Pecahan

Operasi penjumlahan bilangan pecahan dapat diselesaikan menggunakan rumus yang ada. Meskipun bentuk pecahannya berbeda (pecahan biasa dan pecahan campuran), namun operasi perhitungannya hampir sama. Berikut rumus umum penjumlahan pecahan yaitu:
Rumus penjumlahan bilangan pecahan
bilangan pecahan dapat dibagi menjadi dua cara yaitu untuk penjumlahan pecahan biasa dan penjumlahan pecahan campuran.

Penjumlahan Pecahan Biasa
Cara menyelesaikan penjumlahan bilangan pecahan biasa, jika penyebutnya memiliki angka yang sama yaitu cukup menjumlahkan pembilangnya saja. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:
Tetapi bagaimana jika penjumlahan bilangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda? Jika penyebut kedua pecahan berbeda, maka anda harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Dengan begitu operasi penjumlahan pecahannya dapat diselesaikan. Perhatikan contoh dibawah ini!

Berdasarkan contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa penjumlahan bilangan pecahan yang penyebutnya berbeda maka harus disamakan terlebih dahulu. Cara menyamakan penyebut tersebut yaitu dengan mencari KPK antar penyebutnya. Setelah itu KPK (angka yang sama pada penyebut) dikalikan dengan penyebut dan pembilang pada pecahan tersebut. 

Penjumlahan Pecahan Campuran
Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang cara mudah menyelesaikan penjumlahan bilangan pecahan campuran. Jika pecahannya berbentuk campuran maka sebelumnya anda harus mengubahnya ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu. Setelah itu menyamakan penyebutnya dan menjumlahkan kedua pecahan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat anda perhatikan contoh di bawah ini:


Pengurangan Pecahan

Operasi pengurangan bilangan pecahan dapat diselesaikan menggunakan rumus yang ada. Meskipun bentuk pecahannya berbeda (pecahan biasa dan pecahan campuran), namun operasi perhitungannya hampir sama. Berikut rumus umum pengurangan pecahan yaitu:
Rumus pengurangan bilangan pecahan
Seperti yang telah saya bahas diatas bahwa pengurangan bilangan pecahan dapat dibagi menjadi dua cara yaitu untuk pengurangan pecahan biasa dan pengurangan pecahan campuran.

Pengurangan Pecahan Biasa
Cara menyelesaikan pengurangan bilangan pecahan hampir sama dengan penjumlahan pecahan. Jika penyebutnya memiliki angka yang sama yaitu cukup mengurangkan pembilangnya saja. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:

Tetapi bagaimana jika pengurangan bilangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda? Jika penyebut kedua pecahan berbeda, maka anda harus menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Dengan begitu operasi pengurangan pecahannya dapat diselesaikan. Perhatikan contoh dibawah ini!
Berdasarkan contoh diatas dapat kita simpulkan bahwa pengurangan bilangan pecahan yang penyebutnya berbeda maka harus disamakan terlebih dahulu. Cara menyamakan penyebut tersebut yaitu dengan mencari KPK antar penyebutnya. Setelah itu KPK (angka yang sama pada penyebut) dikalikan dengan penyebut dan pembilang pada pecahan tersebut.

Pengurangan Pecahan Campuran
Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang cara mudah menyelesaikan pengurangan bilangan pecahan campuran. Jika pecahannya berbentuk campuran maka sebelumnya anda harus mengubahnya ke bentuk pecahan biasa terlebih dahulu. Setelah itu menyamakan penyebutnya dan mengurangkan kedua pecahan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat anda perhatikan contoh di bawah ini:

Sekian penjelasan mengenai cara mudah menyelesaikan penjumlahan bilangan pecahan dan cara mudah menyelesaikan pengurangan bilangan pecahan. Untuk penjumlahan dan pengurangan pecahan pada dasarnya menggunakan konsep yang hampir sama yaitu menyamakan penyebutnya terlebih dahulu. Setelah itu menjumlahkan/mengurangkan pembilangnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Soal :

A. SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA

1. 32  1....

2. 23  1.... 

3.  42....

4. 810  210 =

5. 1115  815 = ....

B. SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA

1. 12  2....

2. 24  3.... 
3.  13....

4. 610  2=

5. 520  115 = ...


C. SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN CAMPURAN 


1. 5 14  2= ....

2. 6 24  + 9 3= ....

3. 8 1+ 7 3= ....

4. 10 27  - 8 6=
5. 9 57  - 6 810 = ....


Sumber : 

PENGAYAAN MATEMATIKA BANGUN RUANG (Rabu, 15 Desember 2021)

 PENGAYAAN MATEMATIKA        Hari/Tangga l                     :  Rabu, 15 Desember  2021     Mata Pelajaran                 :   MATEMATIKA...