Hari/Tanggal : Selasa/14-01-2020
Brrrr! Udara di luar dingin sekali sore ini! Angin bertiup cukup kencang, sehingga Siti segera menutup pintu rumahnya. Siti kembali ke dapur untuk menemani ibunya memasak. Siti melihat ibunya menjerang air untuk membuat teh.
Siti: “Ibu, mengapa air di dalam panci itu bisa mendidih jika terus
dijerang di atas api kompor itu? Padahal air itu tidak terkena api
kompor langsung.”
Ibu: “Pertanyaan bagus, Siti. Kemarin kamu bercerita tentang perpindahan
panas yang membuat panci logam ini menjadi panas jika diletakkan di
atas api. Kali ini kamu penasaran dengan bagaimana air itu bisa
mendidih.”
Siti: “Iya, Bu. Kemarin aku membuat percobaan tentang konduksi, cara
mengalirkan panas yang tidak menyebabkan perpindahan zat perantaranya.
Misalnya, sendok logam yang terasa panas jika dimasukkan ke dalam air
yang panas. “
Ibu: “Baiklah, Ibu mengerti, kamu pasti masih sangat penasaran.
Bagaimana kalau kita diskusikan dengan Ayah? Sekalian kamu bawakan teh
hangat yang kamu buat itu untuk beliau.”
Siti: “Ide yang bagus, Bu!”
Ayo Membaca
Bacalah bacaan berikut ini dengan saksama!
Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai
dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor
secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Zat yang menerima kalor
akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas.
Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat yang ada
di atasnya akan menggantikannya.
Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan
memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain. Ketika kamu
memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu akan ikut bersama
dengan buku-buku tersebut. Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi
panas dan kamu adalah medianya, maka perpindahan kalor dengan cara
konveksi akan menyertakan perantaranya.
Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air. Air yang letaknya
dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan.
Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya.
Demikian seterusnya.
Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin
darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat pada
malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara
yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan
menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin laut terjadi karena pada
siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan di laut, sehingga
udara di darat akan naik dan udara dari laut akan mengalir ke darat
menggantikan tempat udara yang naik tadi. Keadaan ini digunakan para
nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat pada
pagi atau siang hari. Sedangkan contoh peristiwa konveksi yang lain
adalah penggunaan cerobong asap pada pabrik. Apakah di rumahmu dipasang
jendela ventilasi? Pemanfaatan ventilasi sebagai sirkulasi udara di
dalam rumah juga memanfaatkan perpindahan panas secara konveksi.
Ayo Menulis
Buatlah daftar hal-hal penting yang kamu temui pada setiap paragraf di
dalam bacaan. Gunakan tabel berikut untuk menuliskannya. Gunakanlah
kalimat lengkap dan kata-kata baku dengan tepat.
Paragraf
|
Paragraf
|
---|---|
Satu |
|
Dua |
|
Tiga |
|
Empat |
|
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah sebuah diagram yang menjelaskan
pemahamanmu tentang konsep perpindahan panas secara konveksi sesuai
pemahamanmu. Beberapa kata bantu telah dituliskan untuk mempermudah kamu
menuliskan kata-kata atau kalimat penting yang mewakili setiap
paragraf. Lakukanlah kegiatan ini bersama dengan teman sebangkumu.
Tuliskanlah pemahamanmu tentang konsep perpindahan panas secara konveksi dalam tulisan satu paragraf berikut.
Konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih
ringan sehingga akan bergerak ke atas dan molekul zat yang ada di
atasnya akan menggantikannya. Beberapa contoh peristiwa konveksi antara
lain pada saat merebus air, terjadinya angin darat dan angin laut.,
penggunaan cerobong asap pada pabrik, dan jendela ventilasi.
Ayo Mencoba
Peristiwa perpindahan panas secara konveksi sering terjadi di sekitar
kita. Namun, terkadang kita tidak menyadarinya. Mari lakukan kegiatan
berikut untuk membuktikan peristiwa yang menunjukkan terjadinya
perpindahan panas secara konveksi. Lakukanlah kegiatan ini di dalam
kelompok. Pastikan setiap anggota sudah mengetahui tugas dan tanggung
jawabnya masing-masing.
Menyelidiki Perpindahan Panas secara Konveksi
Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan:
- Segelas air panas
- Es batu
- Air matang suhu ruang (untuk membuat es batu)
- 1 buah kantung plastik ukuran kecil
- 1 buah karet gelang
- Pewarna makanan
Percobaan ini memerlukan beberapa es batu berwarna. Oleh karena itu, buatlah es batu berwarna terlebih dahulu. Kamu dapat membuatnya sehari sebelum kegiatan percobaan ini. Ikutilah langkah berikut ini.
Membuat es batu berwarna
- Campurkan setetes pewarna makanan ke dalam air matang suhu ruang.
- Masukkan air yang telah diwarnai ke dalam kantong plastik.
- Ikat kantong plastik tersebut dengan karet gelang.
- Masukkan kantong plastik berisi air ke dalam lemari es sampai membeku. Es batu berwarna ini dapat diganti dengan es lilin warna-warni yang mungkin mudah didapatkan.
Langkah Kegiatan Percobaan:
- Siapkan satu buah gelas ukuran sedang. Isi dengan air panas. Usahakan gelas cukup besar sehingga dapat memuat es batu yang telah dibuat sebelumnya.
- Masukkan es batu berwarna ke dalam gelas air panas.
- Amati es batu yang ada di dalam gelas berisi air panas tersebut!
- Catat apa yang terjadi dengan es batu berwarna tersebut!
Setelah melakukan percobaan tersebut, jawablah pertanyaan panduan berikut ini!
- Bagaimana bentuk es batu setelah dimasukkan ke dalam gelas air panas? Apakah es batu mencair? Mengapa demikian? Ukuranya mengecil dan mencair, peristiwa ini terjadi karena pengaruh kalor yang dirambatkan dari air panas.
- Es batu mencair karena mendapatkan panas. Berasal dari manakah panas tersebut? Dari air panas.
- Apakah zat perantara pada percobaan ini? air.
- Termasuk peristiwa apakah perpindahan panas pada percobaan ini? Mengapa demikian? Perpindahan panas secara konveksi, karena kalor berpindah disertai dengan berpindahnya zat perantara.
- Sebutkan 3 macam perpindahan panas secara konveksi yang terjadi di sekitar kita! Merebus air, terjadinya angin darat dan angin laut, cerobong asap.
Kesimpulan:
Perpindahan panas secara konveksi pada percobaan di atas adalah es batu mencair karena mendapatkan panas yang berasal dari air.
Sebagaimana kamu tahu, negeri kita memiliki berbagai bentuk seni daerah
yang diturunkan dari sejak dahulu kala. Salah satu bentuk seni itu
adalah seni tari. Dalam setiap seni tari, melibatkan penari dan pemain
musik. Para penari menyampaikan pesan melalui gerakan-gerakan yang
ditunjukkan kepada penontonnya. Pada saat menari, para penari akan
membentuk sebuah formasi menari tertentu. Apa itu formasi menari?
Ayo Membaca
Pola Lantai dalam Seni Tari
Pernahkah kamu memperhatikan sebuah pertunjukan tari? Atau mungkin kamu
pernah ikut latihan menari di sanggar atau di sekolah? Pada beberapa
tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi tertentu
dalam tarian. Ada sebuah tari yang jika diamati, posisi penari membuat
bentuk atau formasi tertentu. Bentuk atau formasi tertentu yang dibuat
penari dalam sebuah tari dinamakan pola lantai.
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan
gerak tari. Pola lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal,
berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua pola garis
dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus
terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal.
Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag,
segitiga, segi empat, dan segi lima (perhatikan gambar A).
Selain garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun
dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai. Pola lantai itu antara
lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan
garislengkung ke belakang (lihat gambar B).
Berikut adalah dua jenis tari daerah yang memiliki pola lantai yang
berbeda. Tari pertama adalah Tari Jaran Kepang yang berasal dari
Yogyakarta. Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola
lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Pola lantai yang digunakan
pada tari ini antara lain pola melingkar, garis lurus ke depan, dan
garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak memiliki
makna tertentu. Pola lantai dibuat untuk formasi penari.
Berbeda dengan Tari Bedhaya Semang yang juga berasal dari Yogyakarta.
Tari klasik ini mempunyai pola lantai yang sudah tertentu dan mempunyai
makna tertentu. Pola lantai yang digunakan pada tari ini pun memiliki
nama tertentu, seperti gawang jejer wayang, gawang tigatiga, gawang
perang, dan gawang kalajengking.
Ayo Menulis
Membuat ringkasan merupakan salah satu kegiatan yang paling sering dilakukan
untuk mengetahui isi bacaan. Meringkas dapat dilakukan dengan cara
menemukan pokok pikiran dan informasi penting dalam sebuah bacaan.
Bersama dengan teman sebangkumu, lakukanlah kegiatan berikut ini.
- Secara bergantian, bacalah bacaan di atas dengan intonasi dan lafal yang jelas.
- Ketika temanmu membacakan, tuliskanlah kata-kata atau kalimat penting dari bacaan tersebut di dalam buku tulismu. Mintalah temanmu yang membacakan bacaan untuk berhenti setiap satu paragraf, untuk memberikan kesempatan kepadamu menuliskan kalimat atau kata-kata penting dari bacaan.
- Lakukanlah secara bergantian.
- Perlihatkanlah hasil ringkasanmu kepada temanmu. Adakah persamaan atau perbedaan dari catatan kalian?
- Bagaimana pendapatmu?
Pendapatku:
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan
gerak tari. Terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus
dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal,
vertikal, dan diagonal.
Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag,
segitiga, segi empat, dan segi lima. Pola garis lengkung dapat
dikembangkan menjadi lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan,
dan garis lengkung ke belakang.
Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai
lurus dan lengkung yang sederhana. Tari Bedhaya Semang mempunyai pola
lantai yang sudah tertentu seperti gawang jejer wayang, gawang tigatiga,
gawang perang, dan gawang kalajengking.
Ayo Mencoba
Perhatikanlah gambar tari di bawah ini! Bersama dengan teman
sekelompokmu, tentukan nama dan gambar pola lantai pada setiap tari
daerah di bawah ini. Lalu pilihlah salah satu tari daerah tersebut.
Bersama dengan teman sekelompokmu, peragakanlah pola lantai yang
dilakukan oleh penari pada tari tersebut. Gambarkanlah pola lantai tari
tersebut!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar