Kamis, 06 Februari 2020

Materi Ajar Kelas V Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 2

Hari/tanggal : Jum'at / 07-02-2020

Siang itu Beni dan ayahnya berada di kebun cengkih milik Pak Rudi. “Ayah, tadi sewaktu kita datang, di daun-daun cengkih dan rerumputan, terdapat titik-titik air. Ke mana perginya titik-titik air itu? Mengapa sekarang tidak ada lagi?” Tanya Beni. “Itu namanya embun. Tadi, ketika kita datang, masih pagi. Jadi, masih banyak kita jumpai embun di dedaunan. Sekarang sudah siang, embun-embun itu menguap terkena panas sinar matahari.” “Peristiwa ini disebut penguapan. Proses penguapan embun terjadi dengan bantuan energi sinar matahari dan angin. Akibat panas dari sinar matahari, air menguap menjadi uap air.” Jawab ayah Beni. “Oh, begitu.”. “Energi panas atau kalor memiliki peran utama dalam proses penguapan tersebut. Energi panas dapat mengubah suhu benda dan dapat mengubah wujud benda.” Jelas ayahnya lagi.

Kalor yang diserap suatu zat tidak selalu menyebabkan kenaikan suhu/temperatur zat tersebut. Kadangkala kalor yang diserap oleh suatu zat dapat mengubah wujud zat tersebut tanpa menaikkan suhunya, contoh es yang dipanaskan lama kelamaan akan menjadi air, sebaliknya air yang didinginkan, lama kelamaan akan menjadi es. Zat dapat berada dalam tiga wujud, yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya dari padat menjadi cair atau dari cair menjadi gas, selalu disertai dengan pelepasan atau penyerapan kalor. Akan tetapi perubahan wujud tidak disertai dengan perubahan suhu.

Ayo Mencoba!
Untuk menyelidiki bahwa kalor dapat menyebabkan perubahan wujud benda, lakukan percobaan berikut!

Tujuan
  • Mengamati Perubahan Wujud Benda
Alat dan Bahan
  • Es Batu
  • Mangkuk
  • Palu/martil
Cara Kerja
  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Pecahkan es hingga berukuran kecil-kecil.
  3. Letakkan beberapa potong es di mangkuk.
  4. Letakkan es tersebut di bawah panas terik matahari.
  5. Biarkan es selama lima menit.
  6. Amatilah perubahan pada es.
Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair karena adanya pemanasan disebut mencair. Contoh lain peristiwa mencair sebagai bentuk perubahan wujud benda karena kalor atau panas adalah sebagai berikut.
  1. Mentega dipanaskan.
  2. Logam dipanaskan pada suhu tinggi.
  3. Lilin dipanaskan.
Ayo Berlatih!
Untuk menyelidiki terjadinya peristiwa mencairnya suatu benda yang disebabkan oleh kalor atau panas, lakukan percobaan memanaskan mentega di atas kompor. Berhati-hatilah saat melakukan percobaan menggunakan kompor. Tuliskan prosedur percobaan seperti berikut.
Percobaab Memanaskan Mentega
Judul Percobaan: Mengamati perubahan wujud benda
Tujuan: Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda
Alat dan Bahan: Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini antara lain adalah : Satu batang lilin, korek api, satu buah sendok makan, satu sendok teh mentega, dan satu butir telur mentah.
Langkah Kerja:
  1. Nyalakan lilin.
  2. Letakkan mentega di atas sendok makan.
  3. Letakkan bagian sendok dengan mentega di atas api lilin, selama kurang lebih 5 menit.
  4. Amati perubahan yang terjadi!
  5. Lakukan hal yang sama pada ciran putih telur dan amati perubahan yang terjadi.
Kesimpulan: Benda mengalami perubahan wujud jika terkena suhu. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan wujud padat dapat berubah menjadi cair atau sebaliknya. Suhu mempengaruhi perubahan benda.
Banyak peristiwa di sekitar kita yang menunjukkan perubahan wujud benda karena kalor. Bahkan, di sekitar rumah, kamu akan menjumpai peristiwa itu. Nah, bagaimanakah dengan peristiwa sebelum, saat, dan setelah pembacaan teks Proklamasi? Peristiwa apa sajakah yang terjadi? Mari, kita pelajari bersama.

Banyak peristiwa terjadi turut mengiringi peristiwa pembacaan teks proklamasi. Peristiwa yang terjadi menjadi catatan sejarah penting bagi bangsa Indonesia.

Ayo Membaca!
Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Hasil gambar untuk proklamasi blogspot

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

  • Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
  • Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
  • Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
  • Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
  • Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
  • Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok berikut.
1. Kapan peristiwa Rengasdengklok terjadi?
Jawab: Peristiwa Rengasdengklok terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945.
2. Siapakah yang diamankan dalam peristiwa Rengasdengklok?
Jawab: Yang diamankan dalam peristiwa Rengasdengkloh adalah Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra.
3. Siapakah yang memelopori peristiwa Rengasdengklok?
Jawab: Yang memelopori peristiwa Rengasdengklok adalah tokoh pemuda.
4. Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok?
Jawab: Tujuan peristiwa Rengasdengklok yaitu mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
5. Apa yang terjadi di Rengasdengklok?
Jawab: Terjadi perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda berkaitan dengan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
6. Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?
Jawab: Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh itu akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 23.00 WIB). Soekarno Hatta setelah singgah di rumah masing-masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja) untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Dengan mengetahui peristiwa Proklamasi, kita menjadi makin mengetahui bahwa diperlukan usaha keras dan pengorbanan yang besar untuk meraih kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelajaran yang dapat kita petik adalah kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dalam lingkup yang lebih kecil (dalam kehidupan bermasyarakat), kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Peristiwa pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat. Seluruh rakyat Indonesia pun menyambut dengan penuh kegembiraan. Ayo, tularkan semangat kemerdekaan dengan menyanyikan lagu berikut.

Hari Merdeka
Hari Merdeka
Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka...

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita

17 Agustus tahun 45 hari diproklamirkannya kemerdekaan indonesia ke seluruh dunia, sebuah jawaban tentang hari kemerdekaan kita warga negara indonesia telah menjadi nyata. Hari merdeka bagi nusa yakni kepulauan-kepulauan yang merupakan bagian dari indonesia. Hari merdeka bagi bangsa kita yakni semua warga negara indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku dan agama. Hari berdirinya bangsa indonesia. Sekali merdeka tetap merdeka, hari kemerdekaan ini bukanlah kemerdekaan yang sementara, sebuah simbol kebebasan dari penjajahan asing. Kita tetap setia mempertahankan Indonesia, dibutuhkan jiwa nasionalisme untuk mempertahankan kemerdekaan ini, tidak cukup jiwa nasionalisme saja tapi kita butuh juga sikap patriotisme untuk membela negara ini.

Dapatkah kamu melakukan gerak tari diiringi lagu “Hari Merdeka” di atas? Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari. Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGAYAAN MATEMATIKA BANGUN RUANG (Rabu, 15 Desember 2021)

 PENGAYAAN MATEMATIKA        Hari/Tangga l                     :  Rabu, 15 Desember  2021     Mata Pelajaran                 :   MATEMATIKA...