Bahasa Indonesia
Kapal Phinisi,Kapal Penjelajah Dunia
Kapal Phinisi adalah sebuah kapal
layar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Bahkan juga menjadi kapal
kebanggaan bangsa Indonesia. Ketangguhan dan ketenaran kapal ini telah
terdengar di seluruh penjuru dunia. Sudah sejak sekitar abad 14, kapal phinisi
berlayar dan menjelajah samudera di seluruh dunia.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang
dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Konon, Phinisi ini diambil dari nama seseorang yang bernama Phinisi. Suatu ketika dia berlayar melewati pesisir pantai Bira. Dia melihat rentetan kapal di laut, kemudian dia menegur salah seorang nakhoda kapal tersebut bahwa layar yang digunakannya masih perlu diperbaiki. Sejak saat itu orang Bira berfikir dan mendesain layar sedemikian rupa dan akhirnya berbentuk layar Phinisi yang seperti sekarang ini. Atas teguran orang tersebut, maka orang-orang Bira memberi layar itu dengan nama Phinisi.
Kapal Phinisi adalah kapal istimewa. Kapal ini dibuat oleh tangantangan ahli tanpa menggunakan peralatan canggih dan modern. Seluruh bagian kapalnya terbuat dari kayu dan dirangkai tanpa menggunakan paku. Meskipun demikian, kapal ini telah membuktikan ketangguhannya dalam mengarungi samudra dan menjelajah negara-negara dunia.
Banyak upacara atau ritual yang dilakukan dalam membuat kapal Phinisi. Mulai dari pencarian hari baik untuk memulai pembuatan, upacara atau ritual mengusir roh jahat saat akan menebang kayu yang akan digunakan untuk membuat Kapal Phinisi, upacara atau ritual peletakan lunas dan pemasangan pengapit lunas, kemudian memasuki proses penggabungan dan pendempulan badan kapal. Pada proses terakhir dilakukan peluncuran, namun sebelumnya juga diadakan upacara atau ritual selamatan. Semua upacara atau ritual itu dilakukan semata-mata untuk mengharapkan keselamatan dan kesejahteraan bagi pembuat, pemilik, dan penumpang kapal Phinisi.
Peluncuran kapal Phinisi dilakukan pada saat air laut pasang dan matahari sedang naik. Ketika kapal sudah mengapung di laut, barulah tiang
dan layar dipasang. Kapal yang diluncurkan biasanya sudah siap dengan awaknya. Adapun kepala tukang bertindak sebagai pelaksana utama upacara dan duduk di sebelah kiri. Doa dan mantra pun diucapkannya.
Walaupun terbuat dari kayu, kapal ini
mampu bertahan dari terjangan ombak besar di laut lepas. Kapal phinisi
satu-satunya kapal kayu besar dari sejarah masa lampau yang masih diproduksi
hingga sekarang.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
Kapal Phinisi sendiri umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar. Dua tiang layar pada phinisi menyimbolkan dua kalimat syahadat, sedangkan ketujuh layarnya melambangkan jumlah ayat dalam surat AL-Fatihah.
Ada beberapa jenis kapal Phinisi, tetapi yang pada umumnya Phinisi ada dua jenis.
1. Lamba
atau lambo. Merupakan Phinisi modern yang dilengkapi dengan motor diesel (PLM).
2. Palari.
Merupakan bentuk awal Phinisi yang melengkung dan ukurannya lebih kecil
dibandingkan dengan Lamba.
Kapal Phinisi biasanya digunakan
sebagai kapal pengangkut barang antarpulau, namun di era modern seperti
sekarang ini, Phinisi sebagai kapal barang berubah fungsi menjadi kapal pesiar
mewah. Phinisi dibuat dengan interior yang mewah dan dilengkapi peralatan
menyelam, dan peralatan permainan wisata bahari.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan? (Sumber: www.gocelebes.com)
Soal : Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
Kapal Phinisi juga dijadikan lambang salah satu gerakan WWF, yakni SOSharks. Gerakan ini merupakan gerakan untuk penyelamatan dan pelestarian hiu. Membanggakan bukan? (Sumber: www.gocelebes.com)
Soal : Tentukan ide pokok dari masing-masing paragraf bacaan di atas.
No.
|
Paragraf
|
Ide Pokok
|
1.
|
Pertama
|
|
2.
|
Kedua
|
|
3.
|
Ketiga
|
|
4.
|
Keempat
|
|
5.
|
Kelima
|
|
6.
|
Keenam
|
|
7.
|
Ketujuh
|
|
8.
|
Kedelapan
|
|
9.
|
Kesembilan
|
|
10.
|
Kesepuluh
|
PKN
Jika nenek moyang kita
saja mampu berjaya degan konsep negara maritimnya, maka sudah seharusnyalah
kita sebagai generasi penerus juga bisa berjaya. Banyak faktor yang bisa
menjadikan bangsa kita jaya. Telah di bahas dalam pembelajaran sebelumnya
berbagai potensi kemaritiman dan kepulauan Indonesia. Potensi-potensi tersebut
harus bisa dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab untuk mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia
Pengaruh
Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Budaya Masyarakat
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri
atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan
beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki
budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masingmasing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku memiliki karakteristiknya masingmasing, salah satunya budaya. Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, seperti bahasa, adat istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Ciri keragaman budaya lokal Indonesia dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut.
1.
Keragaman Suku Bangsa
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan. Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2.
Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia- Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia- Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3.
Keberagaman Religi
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
Indonesia memiliki keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4.
Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Suku bangsa yang beragam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang beragam pula. Salah satu wujudnya adalah kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya memberikan manfaat
bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud
dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa
Indonesia.
Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi acuan bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Karena
mudahnya pengaruh luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih
mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih
tahu musik luar seperti Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu daerah seperti
karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain seperti
tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan
dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek buruk bagi
bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam
negeri dan masyarakat menganggapnya sebagai gaya hidup, semacam pusat gaya yang
perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu membuat turunnya nilai
moralitas bangsa.
3. Dikenalnya
kebudayaan Indonesia akibat ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di
Indonesia.
4. Timbulnya
beraneka ragam kebudayaan dan adat akibat pengaruh luar. Contohnya wayang di
Jawa yang terinspirasi dari cerita dari India dan hukum adat di Aceh yang
terpengaruh oleh hukum Islam.
Soal :
Ayo Mengamati
Amatilah gambar-gambar berikut!
Berilah tanda centang (√) pada gambar yang menunjukkan budaya asli Indonesia. Berilah tanda silang (x) pada gambar yang menunjukkan budaya hasil dari pencampuran atau peleburan dengan budaya dari luar negeri
Amatilah gambar-gambar berikut!
Berilah tanda centang (√) pada gambar yang menunjukkan budaya asli Indonesia. Berilah tanda silang (x) pada gambar yang menunjukkan budaya hasil dari pencampuran atau peleburan dengan budaya dari luar negeri
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 17 ribu dan tersebar dari Sabang sampai Merauke mengakibatkan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing daerah atau pulau memiliki budayanya masing-masing yang berbeda dengan daerah atau pulau yang lain.
Soal :
Peta
diatas adalah peta jalur penerbangan antar pulau di Indonesia
Sebutkan
bandara dan lapangan udara di tiap propinsi di indonesia.
No.
|
Provinsi
|
Nama
Bandara
|
1.
|
Nangroe Aceh Darussalam
|
Sultan Iskandar Muda,
Cut Nyak Dhien, Lasikin, Maimun Saleh, Malikus Saleh, Syekh Hamzah Fansyuri,Teuku Cut Ali, Lhok Sukon |
2.
|
Sumatera Utara
|
Kuala Namu, Polonia, Aek Godang, Binaka,
Ferdinand Lumban Tobing, Lasondre, Sibisa, Toba Samosir
Silangit, Barita, |
3.
|
Sumatera Barat
|
Minangkabau International Airport,
Pusako Anak Nagari, Rokot
|
4.
|
Riau
|
Sultan Syarif Kasim II, Japura,
Sungai Pakning, Pasir Pengaraian, Pinang Kampai,
|
5.
|
Kepri
|
Raja Haji Fisabilillah (Tj.
Pinang), Hang Nadim (Batam), Dabo, Ranai, Sei Bati,
Matak
|
6.
|
Jambi
|
Depati Parbo, Muara Bungo,
|
7.
|
Sumsel
|
Sultan Mahmud Badaruddin II, Atung
Bungsu, Silampari, Pendopo
|
8.
|
Babel
|
Depati Amir, Pangkalpinang H. A. S.
Hanandjoeddin
|
9.
|
Bengkulu
|
Enggano dan Mukomuko
|
10.
|
Lampung
|
Pekon Serai, Gatot Subroto.
|
11.
|
Banten
|
Soekarno Hatta, Budiarto, Tanjung
Lesung
|
12.
|
Jakarta
|
Halim Perdana Kusuma, Pulau Panjang
|
13.
|
Jabar
|
Husein Sastrangara, Cakrabhuwana,
Nusawiru, Cibeureum
|
14.
|
Jateng
|
Ahmad yani, Adi Sumarmo, Tunggul Wulung,
Wirasaba, Dewandaru, Ngloram
|
15.
|
Daerah Istimewa Yogyakarta
|
Adi Sutjipto, New Yogyakarta
(sedang dibangun)
|
16.
|
Jawa Timur
|
Juanda, MLG - Abdul Rachman Saleh,
Trunojoyo, Masalembo, Blimbingsari, Notohadinegoro, Iswahyudi, Harun Thohir
|
17.
|
Bali
|
Ngurah Rai, Letkol Wisnu
|
18.
|
NTB
|
Lombok Praya, Brangbiji, Lunyuk,
Muhammad Salahuddin,
|
19.
|
NTT
|
El Tari, Frans Sales Lega, Labuhan Bajo,
Tambolaka, Umbu Mehang Kunda, Soa, H Hasan Aroeboesman, Wai Oti,
Gewayantana, Wonopito, Mali, Lekunik, Tardamu, Haliwen, Atambua
|
20.
|
Kalbar
|
Supadio, Tjilik Riwut
Tebelian, Rahadi Oesman, Susilo, Nanga Pinoh, Pangsuma |
21.
|
Kaltim
|
Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Sepinggan, Kalimarau, Datah Dawai, Melalan, Sangkimah, Temindung,
Tanjung Bara, Tanjung Santan
|
22.
|
Kalteng
|
Iskandar, Tumbang Kuala Kurun,
Kuala Pembuang, H. Asan, Beringin |
23.
|
Kalsel
|
Syamsudin Noor, Warukin, Bersujud,
Stagen
|
24.
|
Kalut
|
Juwata, Pulau Bunyu, Yuvai
Semaring, Long Apung, R.A. Bessing, Nunukan, Tanjung Harapan
|
25.
|
Sulbar
|
Bandar Udara Tampa Padang, Mamuju
|
26.
|
Sulut
|
Sam Ratulangi, Melonguane, Naha,
Mopait
|
27.
|
Sulteng
|
Kasiguncu, Mutiara SIS Al-Jufrie,
Pogugol, Lalos, Syukuran Aminuddin Amir
|
28.
|
Sultra
|
Betoambari, Matahora , Maranggo ,
Haluoleo, Sugimanuru, Sangia Ni Bandera
|
29.
|
Sulsel
|
Sultan Hasanudin, Andi Djemma,
Pongtiku, H. Aroeppala , Lagaligo , Inco Soroako Waws
|
30.
|
Gorontalo
|
Bandar Udara Internasional Jalaluddin,
Gorontalo
|
31.
|
Malut
|
Emalamo, Gamarmalamo, Gebe,
Kuabang, Oesman Sadik, Pitu, Internasional Sultan Babullah, Taliabu,
Buli, Maba
|
32.
|
Maluku
|
Patimura, Amahai, Bandaneira, Dobo,
Dumatubun, Liwur Bunga, Mangole, Leti, Moa Namlea, Namrole,
Nangasuri, Matilda Batlayeri, Purpura,
|
33.
|
Papua Barat
|
Abresso, Anggi, Ayawasi, Babo, Bintuni,
Inanwatan, Jeffman, Kambuaya, Kebar, Merdey, Pulau Gag, Rendani,Teminabuan,
Wasior, Torea
|
34.
|
Papua
|
Sentani, Frans Kaisepo, Mopah,
Apalapsili, Arso, Mararena, Mindiptana, Moanamani
|
Nama Pelabuhan di Indonesia
No.
|
Provinsi
|
Nama
Pelabuhan
|
1.
|
Nangroe Aceh Darussalam
|
Pelabuhan Krueng Geukueh,
Pelabuhan Kuala Langsa, Pelabuhan Malahayati, Pelabuhan Yoseph Iskandar, Tapaktuan, |
2.
|
Sumut
|
Pelabuhan Tanjung Balai, Pelabuhan Kuala
Tanjung, Batubara, Pelabuhan Belawan,
|
3.
|
Sumbar
|
Pelabuhan Teluk Bayur, Pelabuhan Muara,
Padang
|
4.
|
Riau
|
Pelabuhan Sungai Pakning, Dumai,
|
5.
|
Kepri
|
Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa,
Pelabuhan ASDP Desa Jagoh, Lingga, Pelabuhan ASDP Dompak,
Tanjungpinang,
|
6.
|
Jambi
|
Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Idris
Sardi, Muara Sabak
|
7.
|
Sumsel
|
Pelabuhan Tanjung Api-api, Palembang,
|
8.
|
Babel
|
Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan
Pangkal Balam
|
9.
|
Bengkulu
|
Pelabuhan Bengkulu, Bengkulu
|
10.
|
Lampung
|
Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan
Panjang
|
11.
|
Banten
|
Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten
|
12.
|
Jakarta
|
Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan
Tanjung Priok
|
13.
|
Jabar
|
Pelabuhan Cirebon, Pelabuhan
Pramuka, Garut, Pelabuhan Pertiwi, Pamanukan, Subang
|
14.
|
Jateng
|
Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang,
Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap,
|
15.
|
Daerah Istimewa Yogyakarta
|
Pelabuhan Tanjung Adikarto
|
16.
|
Jatim
|
Pelabuhan Batu Guluk, Kamal, dan
Kalianget, Madura, Pelabuhan Kalimas, Ketapang, Surindro Supjarso,
Popoh, Pelabuhan Ujung, Surabaya, Pelabuhan Tanjung Perak,
Tanjung Tembaga, Tanjung Wangi
|
17.
|
Bali
|
Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Benoa,
Celukan Bawangm Amuk, dan Nusa Penida
|
18.
|
Nusa Tenggara Barat
|
Lembar, Pelabuhan ASDP
Kayangan, Pelabuhan Kabupaten Lombok Timur Labuhan Haji, Lombok
Pelabuhan Kapupaten Lombok Timur Tanjung Luar, Lombok |
19.
|
Nusa Tenggara Timur
|
Waingapu, Sumba, Pelabuhan Tenau,
Kupang, Pelabuhan Bung Karno, Ende, Pelabuhan Ippi, Ende, Kabupaten Belu,
Larantuka, Lorosay,
|
20.
|
Kalbar
|
Dwikora, Kalimantan Barat
|
21.
|
Kaltim
|
TPK Palaran,Samarinda, Semayang,
Balikpapan
|
22.
|
Kalteng
|
Palangkaraya, Sampit-Kotim, Kumai-Kobar,
Bagendang-Sampit, Kuala Pembuang-Seruyan, Kalimantan Tengah
|
23.
|
Kalsel
|
Banjarmasin, Batu Licin, Satui, Pelabuhan
Trisakti, Banjarmasin
|
24.
|
Kalut
|
Malundung, Tarakan
|
25.
|
Sulbar
|
Polewali, Sulawesi Barat
|
26.
|
Sulut
|
Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara
|
27.
|
Sulteng
|
Pelabuhan Pantoloan, Pantoloan, Sulawesi
Tengah
|
28.
|
Sultra
|
Kendari, Sulawesi tenggara, Buton,
Sulawesi Tenggara
|
29.
|
Sulsel
|
Makassar, Tanjung Ringgit,
Palopo, Belopa, Malili, Pare Pare, Barru ,
Paotere, Pelabuhan penyeberangan Bajoe-Watampone
|
30.
|
Gorontalo
|
Pelabuhan Gorontalo, Pelabuhan Anggrek,
Kwandang
|
31.
|
Malut
|
Pelabuhan Ternate, Bul, Daruba Sanana,
Tobelo, Labuha, Gebe, Jailolo, Soa Sio, dan Laiwui
|
32.
|
Maluku
|
Pelabuhan Yos Soedarso, Banda, Tuhelu,
Wahai, Waisarisa, Saumlaki, Namlea, Amahai, Geser, Leksula, Tual,
Dobo, dan Wonreli
|
33.
|
Papua Barat
|
Pelabuhan Sorong, Manokwari, Fak-fakm
Kaimana, Bintuni, Taminabuan, dan Wasior
|
34.
|
Papua
|
Pelabuhan Depapre, Jayapura, Biak,
Merauke, Nabire, Agats, Pomako, dan Amahai
|
Peta Jalur
Pelayaran di Indonesia
Peta di atas adalah peta
jalur pelayaran antarpulau di Indonesia. Sekarang sebutkan nama pelabuhan di
tiap-tiap provinsi di Indonesia.
Ok bu~ammar
BalasHapusOk bu
BalasHapusAmmar
Trimkasbuk,shafa
BalasHapus