Selasa, 26 Maret 2019
Senin, 25 Maret 2019
KEANEKARAGAMAN SUKU DAN BUDAYA BANGSA INDONESIA
A. Pengertian Bhinneka Tunggal
Ika
Lambang negara Indonesia adalah
burung garuda. Kaki burung garuda tersebut mencengkeram pita yang bertuliskan
Bhinneka Tunggal Ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Negara
Indonesia terdiri atas 33 provinsi tentu saja memiliki bermacam-macam suku
bangsa, kebudayaan, dan adat istiadat. Perbedaan itu tidak boleh dijadikan
sebagai masalah tetapi justru dapat memperkaya kebudayaan dan keanekaragaman
suku bangsa.
B. Pentingnya Persatuan dalam
Keragaman
Kondisi Indonesia yang berbentuk kepulauan
memungkinkan datangnya ancaman dari luar untuk memecah belah bangsa. Kondisi
keragaman suku bangsa, budaya, dan adat istiadat juga memungkinkan timbulnya
pertikaian antarpenduduk. Sering diberitakan di televisi atau surat kabar
tentang pertikaian antarwarga di negara kita. Bahkan ada beberapa wilayah yang
ingin merdeka, lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa yang terjadi?
Ternyata pertikaian dan pemberontakan itu hanya mendatangkan musibah dan
kesengsaraan bagi suku bangsa tersebut. Banyak warga yang tidak berdosa menjadi
korban.
Hal tersebut tidak perlu terjadi jika ada kesadaran
dan sifat kedewasaan dari tiap-tiap individu untuk menyadari bahwa pada
dasarnya di dunia itu tidak ada yang sama. Keragaman suku bangsa dan budaya tidak dijadikan
sebagai alasan untuk bertikai, namun justru keragaman itu bisa memperkokoh
kekuatan NKRI. Dengan persatuan dan kesatuan, setiap ancaman, tantangan,
gangguan, dan hambatan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dengan
mudah diatasi.
C. Bentuk Keragaman Suku Bangsa
dan Budaya
Indonesia
paling kaya akan keragaman suku bangsa dan budayanya yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Bermacam-macam pula kebudayaan yang
tersebar di seluruh pelosok Nusantara, mulai pakaian adat, tari, dan
lagu
daerah, bahasa daerah, alat musik sampai rumah adat dan upacara adat
yang
mempunyai keunikan tersendiri. Keragaman suku bangsa dan budaya terjadi karena
letak wilayah Indonesia yang terdiri atas wilayah kepulauan. Wilayah yang terpisah-pisah itu menyebabkan berbagai perbedaan dan
menimbulkan keragaman suku bangsa dan budaya.
1. Suku Bangsa di Indonesia
Suku bangsa disebut juga sebagai ras atau asal-usul
suatu suku. Biasanya orang masih sangat bangga akan asal-usul sukunya.
Mereka suka mengandalkan dan memuji adat dan kebiasaan masing-masing. Mereka
ada yang masih tinggal di daerah pedalaman dan terisolir dengan daerah lain.
Ada pula yang sudah berbaur hidup bercampur dengan masyarakat modern.
Di daerah tempat tinggal kalian tentu tidak dihuni
oleh satu macam suku bangsa saja. Hal itu menunjukkan bahwa suku bangsa di
Indonesia tidak mendiami suatu tempat tertentu saja. Karena tugas pekerjaan,
perkawinan, atau karena menuntut ilmu, seseorang bisa menempati daerah lain
dengan suku bangsa yang berbeda. Misalnya, di provinsi Kalimantan Timur banyak
dihuni oleh suku Dayak Benuaq. Akan tetapi daerah tersebut juga dihuni oleh
suku bangsa yang lain.
2. Budaya di Indonesia
Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang
beranekaragam. Kebudayaan daerah di Indonesia tumbuh dan berkembang secara
turun-temurun. Kebudayaan bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam
kebudayaan daerah seperti upacara adat, kesenian daerah, rumah adat, pakaian
adat, dan lain-lain.
Berikut ini beberapa contoh kebudayaan daerah di
Indonesia.
Tari
Daerah NAD : Ranub Tampuan, Seudati, Meuseukat, Rentak Gelang
Sumatra Utara : Tor-tor, Sigale-gale, Manduda, Serampang Duabelas
Riau : Joget, Dabas, Tari Piring, Dayung Sampan, Lenggan Riau
Sumatra Selatan : Sekapur Sirih, Rengguk, Selampit Delapan, Putri Rainum
Bengkulu : Bimbang Andun, Ding Kudiding, Bidadari, Tenimang Anak, Piring
Lampung : Jangget, Melinting, Bedana
DKI Jakarta : Topeng, Sembah, Cokek, Blenggo, Samroh, Uncul
DI Yogyakarta : Golek, Kembaran, Bedaya
Jawa Tengah : Srimpi, Gambyong, Bondan, Gambiranom
Kalimantan Timur : Hudog Gong, Perang, Bekan
Kalimantan Tengah : Dadar Ketingan, Enggong Terbang, Garu Nuhing, Japin, Kinyah Kambe
Sulawesi Utara : Maengket, Palopo, Saronde, Cakalele, Gunde
Sulawesi Selatan : Ki pas, Bosara, Pajaga, Pakarena, Mabadang, Masallo
Bali : Pendet, Jauk, Legong, Keraton, Barong, Kecak
N T T : Perang, Meminang, Goreng Lameng, Cerana, Higimitan
Maluku : Lenso, Cakaleke, Sayo-sayo, Pakul, Tifa, Pandongo
Papua : Ethor Kasuari, Musyoh, Cendrawasih, Mandohi, Soanggi
Lagu Daerah
N A D : Bungong Jeumpa, Prang Aceh
Sumatra Barat : Kaparok Tingga, Tak tong tong, Kampuang nan Jauh di Mato
Riau : Mededek, Denai sansai, Soleram
Jambi : Batanghari
Bengkulu : Lalan belek
Lampung : Lipang-lipangdang
DI Yogyakarta : Pitik Tukung, Macapat
Jawa Timur : Tanduk Majeng, Gai Bintang, Kerraben sape
Kalimantan Barat : Cik-cik Periuk
Kalimantan Timur : Indung-indung
Sulawesi Utara : Si Patokaan, Esa Mokan, O Ina ni Keke
Sulawesi Tengah : Tope Gugu, Tondok Kadidingku
Bali : Janger, Meong-meong, Putri Ayu, Ratu Anom, Majangeran
NTB : Orlen-orlen, Angin Halus, Gelung Proda
Maluku : Rasa Sayang-sayange, Hela Rotane, Lembe-lembe, Kole-kole, Sarinande
Papua : Apuse, Yamko Rambe Yamko
D. Cara Menghargai Keragaman di Masyarakat
Apakah kalian merasa terganggu dengan kebiasaan
mereka? Tentu saja tidak. Perbedaan itu bisa diambil nilai positifnya dan bisa
memperluas wawasan.
Secara singkat cara menghargai keragaman yang ada di
masyarakat adalah sebagai berikut.
- Tidak menghina atau meremehkan kebiasaan yang berbeda dengan kebiasaan kita.
- Tidak merasa bahwa kebudayaan dan kebiasaan diri sendiri lebih beradab dan lebih baik daripada suku bangsa lain.
- Merasa ikut memiliki kebudayaan dari daerah lain di Indonesia sebagai kebudayaan nasional.
- Merasa bangga bahwa bangsa Indonesia memiliki aneka ragam budaya sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
- Mau mempelajari kebudayaan daerah lain untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan.
- Ikut serta melestarikan beberapa kebudayaan daerah yang hampir punah.
- Ikut menyukseskan acara festival kebudayaan daerah.
F. Sikap Menerima Keragaman Suku
Bangsa dan Budaya
Dalam suatu masyarakat bisa terdapat beberapa suku
bangsa. Agar setiap orang bisa menerima keragaman yang ada di masyarakat,
diperlukan beberapa sikap berikut ini.
- Bangga memiliki keragaman suku bangsa dan budaya.
- Bersyukur menerima perbedaan dari suku bangsa yang berbeda.
- Sungguh-sungguh dalam mempelajari adanya perbedaan kebudayaan dengan suku bangsa lain.
- Tidak pernah merasa bahwa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan orang lain.
- Menyadari bahwa di dunia ini tidak ada hal yang sama. Demikian juga dalam hal kebudayaan. Hal tersebut menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
- Menanggapi secara positif jika pemerintah daerah menyelenggarakan acara festival kebudayaan daerah.
www.ictkelompokblog.wordpress.com/materi/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di-indonesia/ (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
www.pustakamateri.web.id/keanekaragaman-suku-bangsa-dan-budaya/ (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
www.academia.edu/922765/TEMA_1_INDAHNYA_KEBERSAMAAN (Diakses tanggal 04 Oktober 2016)
http://cahayakasih105.blogspot.com/2016/10/keanekaragaman-suku-dan-budaya-bangsa.html
Rabu, 20 Maret 2019
Panca Indra
Panca indra adalah lima organ tubuh manusia
yang berfungsi untuk menangkap rangsangan (sensor). Panca indra manusia
terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata berguna
sebagai alat penangkap rangsangan cahaya. Telinga berguna untuk
menangkap rangsangan suara. Hidung berguna untuk menangkap rangsangan
bau. Lidah berguna untuk menangkap rangsangan rasa dari makanan. Kulit
berguna sebagai alat peraba.
I. Mata
Mata adalah alat indera yang berfungsi untuk penglihatan. Karena penjelasan tentang mata cukup panjang, maka saya jelaskan pada halaman tersendiri yaitu pada halaman bagian-bagian mata dan fungsinya.
II. Telinga
a. Bagian-Bagian Telinga
I. Mata
Mata adalah alat indera yang berfungsi untuk penglihatan. Karena penjelasan tentang mata cukup panjang, maka saya jelaskan pada halaman tersendiri yaitu pada halaman bagian-bagian mata dan fungsinya.
II. Telinga
![]() |
Gambar Bagian-Bagian Telinga |
a. Bagian-Bagian Telinga
Telinga adalah salah satu panca indera yang berfungsi sebagai alat
pendengaran. Telinga sebagai reseptor getaran bunyi terdiri atas 3
bagian, yaitu :
- Telinga Luar. Terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar.
- Telinga Tengah. Terdii dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran (tulang martil, landasan, sanggurdi), dan saluran eustachius.
- Telinga Dalam. Terdiri dari tida saluran setangah lingkaran, rumah siput, dan saraf pendengar.
Perlu diketahui bahwa ketiga saluran setengah lingkaran itu merupakan
alat keseimbangan tubuh. Alat keseimbangan ini akan memberikan tanggapan
terhadap perubahan posisi tubuh. Misalnya tegak, miring, dan pemutaran
tubuh. Oleh sebab itu apabila telinga kita sakit, maka keseimbangan
tubuh kita juga akan terganggu.
b. Cara Kerja Telinga
Mula-mula getaran bunyi masuk ke dalam lubang teliga. Bila getaran bunyi
mencapai gendang telinga, maka gendang telinga ikut bergetar. Getaran
gendang telinga meggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya,
rumah siput ikut bergetar. Demikian pula, cairan limfa di dalam rumah
siput menjadi bergetar. Getaram cairan cairan limfa merangsang
ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi
tersebut ke otak. Dengan demikian kita dapat mendengar bunyi.
c. Kepekaan Telinga Terhadap Rangsang.
Dengan memiliki indera pendengaran yang baik, kita dapat mengetahui dari
mana bunyi berasal. Indera pendengar yang baik juga menyebabkan kita
dapat membedakan tinggi rendahnya bunyi.
Sama halnya dengan mata, kemampuan/kepekaan telinga setiap orang itu
berbeda-beda. Ada orang yang dapat mendengar bunyi yang kuat (keras),
namun ada juga yang tidak tahan.
d. Memelihara Kesehatan Telinga
Kelainan atau penyakit yang dapat menyerang telinga antara lain sebagai berikut :
- Tuli, yaitu tidak dapat mendengar
- Keluarnya cairan berbau busuk dari telinga
- Bisul atau luka
III. Lidah
![]() |
Gambar bagian-bagian lidah |
Lidah merupakan suatu alat yang terdapat dalam mulut. Pada lidah
terdapat indera pengecap. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil.
Pada bintil-bintil tersebut terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan
dan minuman di dalam mulut kita akan merangsang ujung-ujung saraf
pengecap dari rangsang itu diteruskan ke otak. Oleh karena itu, kita
mengecap makanan dan minuman.
Selain untuk mengecap, lidah berguna untuk mengatur agar makanan di
dalam mulut tercampur dengna air liur terkunyah dengan sebaik-baiknya.
Lidah juga berguna untuk mengucap kata-kata, Bagian-bagian pengecap rasa itu terletak pada :
- Ujung lidah, untuk mengecap rasa manis
- Tengah belakang lidah (pangkal lidah), untuk mengecap rasa pahit
- Lidah belakang, untuk mengecap rasa asam
- Tepi lidah, untuk mengecap rasa asin
IV. Hidung
Hidung sebagai jalan pernafasan. Hidung juga sebagai indera pencium. Bau
yang harum dan busuk dapat tercium jika uap zat yang berbau sampai ke
dalam hidung. Rangsangan yang ditimbulkan uap zat tersebut diterima oleh
ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera pembau. Indera pembau ini
terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang
hidung atas dan pada permukaan atas kerang hidung tengah.
Di dalam rongga hidung terdapat bulu hidung dan selaput lendir. Bulu
hidung dan selaput lendit berguna untuk menahan kotoran yang terbawa
oleh udara yang kita hirup.
Bagian-bagian hidung :
- Daerah indra pembau
- Tulang kerang hidung atas
- Tulang kerang hidung tengah
- Tulang kerang hidung bawah
- Penampang lintang rongga hidung
- Selaput lendir
- Bulu hidung
V. Kulit
Kulit merupakan indera peraba. Sebagai indera peraba, kulit berfungsi
untuk menerima rangsangan pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf
peraba. Ujung-ujung saraf peraba bertugas meneruskan rangsangan ke otak.
Dengan demikian kita dapat merasakan kasar halusnya permukaan benda,
panas, dingin, dan nyeri. Bagian kulit yang paling peka adalah ujung
jari. Ujung-ujung saraf peraba juga terdapat pada dinding alat-alat
dalam, misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat merasakan
sakit atau nyeri pada alat-alat tersebut.
sumber :http://smartinyourhand.blogspot.com/2012/07/panca-indera-dan-fungsinya-ipa-sd.html
Sifat-Sifat Benda Padat, Cair, Gas
A. Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
Benda-benda di alam semesta ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu benda
padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis benda mempunyai sifat
yang membedakannya dari jenis benda lain. Bahkan sesama benda padat pun
mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat lain.
Es krim mudah sekali mencair, apalagi jika berada di bawah terik
matahari. Saat masih mengeras, es krim merupakan benda padat. Akan
tetapi, ketika kena panas, es krim berubah menjadi benda cair. Jika es
krim cair itu didinginkan, maka es krim akan mengeras kembali. Perubahan
pada benda misalnya dari benda padat menjadi cair dan sebaliknya,
disebut juga perubahan wujud.
1. Sifat-Sifat Benda Padat
![]() |
Gambar sifat benda padat | Kacang di dalam piring |
- Bentuk benda padat tidak dipengaruhi wadahnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering menyaksikan bentuk benda padat berubah. Padahal yang sesungguhnya bentuk benda padat itu tidak mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tidak berubah bentuk jika hanya berpindah tempat. Misalnya saja, kacang goreng yang ada di piring. Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah bentuk jika dimasukkan ke kotak pensil.
- Bentuk benda padat dapat diubah. Piring yang jatuh berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah yang hancur setelah digerus, adalah contoh dari benda padat yang diubah. Contoh lainnya adalah plastisin, bentuk dari plastisin ini mudah sekali berubah. Perlakuan tertentu yang dilakukan oleh manusia pada berbagai benda padat itu disebut juga dengan gaya.
2. Sifat-Sifat Benda Cair
![]() |
Gambar sifat benda cair | mengikuti bentuk wadahnya |
- Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya. Bentuk minyak goreng dalam botol berubah jika dituang ke penggorengan. Demikian pula dengan air yang dituang ke botol, bentuk air seperti bentuk botol. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
- Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar. Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan bentuk cair yang bergejolak, Hal itu terlihat pada wadah yang tembus pandang, walaupun wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang tetap datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkannya, permukaan benda cair yang tenang selalu datar.
- Benda cair mengalir ke tempat rendah. Hal ini dapat dilihat pada aliran air/selokan yang ada di rumahmu atau bahkan meungkin pada air terjun yang mengalir deras dan jatuh melalui tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang menakjubkan.
- Benda cair menekan ke segala arah. Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada tempat itu maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.
- Benda cair meresap melalui celah-celah kecil. Berbagai peristiwa meresapnya benda cair melalui celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari itu disebut kapilaritas. Misalnya : minyak tanah meresap pada sumbu kompor atau sumbu lampu tempel.
3. Sifat-Sifat Benda Gas
![]() |
Gambar udara di dalam balon | sifat benda gas |
- Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya. Saat kita meniup balon, kita memasukkan udara ke dalam balon. Semakin kuat kita meniupnya, maka semakin banyak udara yang kita masukkan ke dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang. Udara mengisi seluruh ruang dalam balon. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.
- Benda gas menekan ke segala arah. Balon dan kantong plastik mengembang ke seluruh bagian jika ditiup. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.
- Benda gas terdapat di segala tempat. Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua tempat ada udara. Bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara.
4. Perubahan Wujud Benda Padat, Cair, dan Gas.
![]() |
Gambar Benda Padat Mencair |
- Perubahan wujud benda padat menjadi benda cair. Tahukah kamu bahwa panas dapat menyebabkan perubahan wujud benda. Hal ini terjadi pada cokelat yang meleleh karena terkena panas tanganmu. Beberapa perubahan wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita mengaduk gula pasir dalam teh panas, terjadi perubahan wujud. Setelah diaduk, butiran gula tidak tampak lagi. Gula pasir tidak hilang, tetapi gula pasir mengalami perubahan wujud.
- Perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Contohnya : jika kita memasukkan sekantong air ke dalam freezer, maka air akan berubah menjadi es. Air adalah benda cair, sedangkan es merupakan benda padat. Jadi, benda cair dapat berubah menjadi benda padat. Perubahan wujud ini disebut membeku.
- Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas. Contohnya : ialah pada saat kita memasak air. Uap air mudah dilihat saat air panas dituang. Benda cair dapat berubah menjadi benda gas jika dipanaskan. Perubahan benda cair menjadi benda gas disebut menguap.
- Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair. Contohnya : tutup gelas digunakan untuk menutup cangkir atau gelas yang berisi minuman panas, kamu akan melihat ada butiran air di situ. Butiran air itu berasal minuman panas yang menguap. Uap minuman bergerak ke atas mengenai tutup gelas. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair disebut mengembun atau kondensasi.
- Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas ini disebut menyublim. Contohnya dapat dilihat pada kamper. Kamper merupakan benda padat. Namun jika diletakkan pada udara terbuka, kamper lama-kelamaan akan habis. Kamper berubah menjadi gas yang menyebar di udara.
Langganan:
Postingan (Atom)
PENGAYAAN MATEMATIKA BANGUN RUANG (Rabu, 15 Desember 2021)
PENGAYAAN MATEMATIKA Hari/Tangga l : Rabu, 15 Desember 2021 Mata Pelajaran : MATEMATIKA...
-
Tugas di rumah : Menuliskan kembali tabel perkalian 1-10 Tanggal evaluasi : Senin/selasa, 12/13 Agustus 2018 Anak-anak bu guru yang sh...
-
Materi Ajar Kelas 6 Hari/Tangga l : Senin, 4 Januari 2021 Tema 6 : Menuju Masyarakat Sejahtera Sub Tema 1 ...